Waspada! Ancaman Krisis Air Bersih Semakin Nyata

Ancaman-Krisis-Air-Bersih
Ancaman Krisis Air Bersih Semakin Nyata

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimulyono menghadiri Kongres Ke-27 Komisi Internasional Bendungan Besar (International Commission On Large Dams/ICOLD) di Marseille, Prancis, Senin (30/5). Di forum tersebut Menteri Basuki mengingatkan adanya ancaman krisis air di dunia.

Menteri Basuki mengatakan bahwa tingginya permintaan air sejalan dengan pesatnya urbanisasi, pertumbuhan ekonomi, pandemi covid-19, serta isu perubahan iklim. Sementara ketersediaan air semakin menipis.

Hasil penelitian Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menyebutkan permintaan air global akan naik sebesar 55 persen sampai tahun 2050 mendatang.

Hal ini bisa terjadi, terutama lantaran pertumbuhan penduduk dan naiknya skala industri. Oleh sebab itu, dibutuhkan pengelolaan sumber daya air secara efektif dan efisien.

Menurut Menteri Basuki, Indonesia harus membangun lebih banyak bendungan baru dan mengelola bendungan yang sudah ada atau eksisting dengan lebih efisien.

Baca Juga: China Berhasil Temukan Air di Bulan, Bukti Ada Kehidupan?

Sejak tahun 2015, Indonesia sudah membangun 61 bendungan baru dan melakukan optimalisasi 231 bendungan eksisting bagi peningkatan ketersediaan air untuk mendukung sektor pertanian, industri, pariwisata, perkotaan, kebutuhan domestik, dan kegiatan lainnya.

Sedangkan, untuk meningkatkan kemampuan retensi banjir saat musim hujan, Kementerian PUPR akan melakukan penambahan pintu air pada 21 bendungan baru dan 24 bendungan yang sedang dibangun.

Artikel Lainnya  Apa? Kawasan IKN Berpotensi Krisis Air Bersih?