BMKG: Krisis Air Bersih Jadi Ancaman Serius Bagi Seluruh Negara

Krisis Air Bersih Jadi Ancaman Serius Bagi Seluruh Negara
Krisis Air Bersih Jadi Ancaman Serius Bagi Seluruh Negara

AIRKAMI.IDPerubahan iklim memicu terganggunya siklus hidrologi, sehingga menyebabkan terjadinya krisis air. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan krisis air makin menjadi ancaman serius dan harus menjadi perhatian seluruh negara.

Dwikorita yang juga anggota Dewan Eksekutif World Meteorological Organization (WMO) mengungkapkan bahwa ancaman krisis air akibat perubahan iklim ini sudah terlihat sangat jelas.

Terus meningkatnya emisi Gas Rumah Kaca yang memicu laju kenaikan temperatur udara, menyebabkan proses pemanasan global terus berlanjut, dan berdampak pada fenomena perubahan iklim.

Baca Juga: Dampak Nyata Perubahan Iklim, Air Bersih Langka!

Fenomena ini akan terus berlangsung jika laju peningkatan emisi Gas Rumah Kaca tidak dikendalikan, dan mendorong semakin cepatnya proses penguapan air permukaan, sehingga menyebabkan ketersediaan air semakin cepat berkurang di suatu lokasi belahan Bumi, namun sebaliknya terjadi hujan yang berlebihan di belahan Bumi yang lain.

Ketersediaan air permukaan dan air tanah yang semakin berkurang akan mempengaruhi ketersediaan air bersih di berbagai belahan Bumi.

WMO pada tahun 2022 yang lalu, dalam laporannya menyebutkan bahwa kekeringan dan kelangkaan air sudah melanda Eropa, Amerika Utara Barat, Amerika Selatan Barat, Mediterania, Sahel, Amerika Selatan, Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Timur, Asia Selatan, Australia Tenggara dan sejumlah wilayah lain di planet ini.

Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim, Sumber Daya Air Berfluktuasi

Namun, pada saat bersamaan, banjir juga terjadi Easton Sahil, Pakistan, Indonesia, hingga Australia Timur. Situasi Bumi sekarang ini menjadi alarm serius bagi kita semua. Kita harus bekerja sama, berpikir bersama, dan memecahkan masalah bersama.

Menurut Dwikorita, tidak ada perbedaan antara negara maju dan negara berkembang. Keduanya akan sama-sama menderita akibat terjadinya kekeringan dan banjir. Makanya, semua negara harus berupaya agar krisis air global dapat diatasi. 

Artikel Lainnya  Waduh, 27 Tahun Lagi Air Bersih Jakarta Habis?