Warga Penyaringan, Bali Alami Krisis Air Bersih sudah Setengah Tahun

Warga Penyaringan Bali Alami Krisis Air Bersih
Warga Penyaringan Bali Alami Krisis Air Bersih

Warga Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, telah mengalami krisis air bersih selama setengah tahun terakhir. Warga terpaksa mencari sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara swadaya.

Semua berawal saat jalur distribusi air di Desa Penyaringan terkena banjir bandang pada Oktober 2022 lalu. Perbekel Penyaringan, I Made Dresta menuturkan sejak sumber air dan pipa PDAM rusak, warga tidak lagi menerima pasokan air.

Direktur PDAM Jembrana, Gede Puriawan membenarkan salah satu desa yang terdampak krisis air bersih di Kecamatan Mendoyo adalah Desa Penyaringan. Di desa terluas di Kecamatan Mendoyo ini tercatat ada sekitar 800 keluarga (KK) pelanggan PDAM yang terdampak dari delapan banjar.

 

Baca Juga: Jakarta Masih Darurat Air Bersih?

 

Banjar-banjar tersebut adalah Tibu Beleng Tengah, Tibu Beleng Kaler, Pangkung Kwa, Tibu Tanggang, Penyaringan, Yeh Buah, Yeh Mecebur, dan Tibu Beleng Kelod. Sampai saat ini pelayanan PDAM belum normal.

Di Banjar Tibu Beleng Kaler, warga menerima bantuan pipa dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sebelumnya, banjar ini juga memperoleh bantuan dari program penyediaan air minum dan sanitasi (Pamsimas) yang sudah dipasang seusai banjir.

Tetapi, pasokan air kembali terputus karena banjir susulan. Makanya, warga melakukan swadaya dengan mengambil air dari sumber air lain, seperti sungai, melalui desa adat. 

 

Baca Juga: Terus Menerus Terjadi, Penghuni Rusun Marunda Masih Alami Krisis Air Bersih

 

Sementara itu, dari dua sumber air yang digunakan oleh PDAM dari hutan, salah satunya hancur. PDAM berencana memanfaatkan sumber air yang masih tersedia, hanya saja dibutuhkan biaya yang cukup besar.

Pihak pemerintah desa, sudah mengalokasikan bantuan tiga bak penampungan air kapasitas 3.000 liter. Bak ini nantinya dibagikan ke kelompok-kelompok warga yang memerlukan.

Pemkab Jembrana bersama dengan PDAM setempat sudah seharusnya mencari solusi secepatnya agar layanan air bersih di Jembrana normal kembali. Jangan sampai warga yang sudah membayar tagihan bulanan dirugikan.

Artikel Lainnya  3 Alasan Kenapa Kualitas Air Tanah di Jakarta Menurun