Dampak Perubahan Iklim, Sumber Daya Air Berfluktuasi

Dampak Perubahan Iklim Sumber Daya Air Berfluktuasi
Dampak Perubahan Iklim Sumber Daya Air Berfluktuasi

Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah mencairnya salju di Kutub Utara. Fenomena ini mengakibatkan jumlah air yang ada di Bumi itu berfluktuasi atau berubah-ubah sehingga menyebabkan volume air sulit diprediksi. 

Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa, Greenland dan Antartika telah kehilangan sekitar 150 hingga 250 kilometer kubik es per tahun, serta es di laut Arktik berkurang sebesar 13,3 persen per dekade.

Seiring dengan kenaikan muka air laut, Bumi yang sekitar 2/3-nya merupakan lautan tentunya akan menggeser proporsi perbandingan luas lautan dan daratan dengan proporsi luasan perairan lautan dipastikan cenderung meningkat.

Kenaikan muka air laut akibat volume air laut yang bertambah, maupun penurunan muka air tanah akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan, akan berpengaruh pada kawasan permukiman penduduk. 

Perubahan iklim diprediksi akan merubah pola hujan. Hal ini mengakibatkan frekuensi banjir meningkat karena titik tertinggi kurva di atas batas normal, saat intensitas curah hujan sangat tinggi dan kekhawatiran di akhir periode kurva ini adalah meningkatnya frekuensi terjadinya kekeringan.

Artikel Lainnya  4 Cara Ini ‘Cegah’ Jakarta Tenggelam Pada 2050

Di sinilah pentingnya optimalisasi manajemen sumber daya air. Kelebihan air saat banjir maupun kekurangan air saat kekeringan seringkali terjadi pada waktu yang bersamaan namun berbeda lokasi.

Buruknya manajemen ruang yang berkaitan dengan sumber daya air adalah saat terdapat air dalam jumlah besar (too much) kita tidak mampu menyimpannya, dan saat musim kemarau ketersediaan air tidak mampu mencukupi kebutuhan (too little).

Manajemen sumber daya air dikatakan baik apabila musim hujan air secara optimal ditampung atau disimpan dan tidak terjadi banjir, sementara pada musim kemarau ketersediaan air terjaga, baik air permukaan maupun air tanah.

Perubahan iklim yang menyebabkan jumlah air berfluktuasi tentu memerlukan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik lagi, agar air selalu tersedia bagi yang membutuhkan, baik saat jumlah berlebih maupun saat jumlah air sedikit.

Artikel Lainnya  WMO: Manusia di Masa Depan Akan Alami Krisis Air


Pada titik inilah, sebagai pihak pengelola dan penyedia air bersih, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di setiap daerah perlu tanggap dan sigap untuk bisa menyediakan air bersih dengan manajemen yang baik agar warga ketika membutuhkan air itu selalu tersedia.