AIRKAMI.ID, Selain akses air bersih yang belum merata, Jakarta menghadapi ancaman ketersediaan air bersih yang diprediksi akan habis dalam jangka waktu 27 tahun dari sekarang.
Di sisi lain, air adalah salah satu kebutuhan dasar yang harus tersedia untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Perlu langkah-langkah komprehensif untuk menjaga agar ketersediaan air selalu cukup bagi seluruh warga Jakarta.
View this post on Instagram
Beberapa faktor yang memicu ketersediaan air bersih di Jakarta terancam habis adalah seperti di bawah ini.
- Infrastruktur Tidak Memadai
Beberapa fakta tentang infrastruktur yang tidak memadai misalnya kualitas pipa yang makin buruk seiring dengan lamanya waktu pemakaian.
Berikutnya adalah tingginya angka kebocoran air pipa, dan sistem distribusi yang tidak efisien memicu pemborosan air dan penurunan ketersediaan air bersih.
- Pengelolaan Sumber Daya Air Buruk
Manajemen pengelolaan yang buruk mengakibatkan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan air bersih, serta kurangnya pengelolaan yang baik dapat menghambat upaya pelestarian sumber daya air.
- Pertumbuhan Penduduk Tinggi
Pertumbuhan penduduk yang tinggi tentu akan meningkatnya permintaan akan air bersih. Hal ini tentu menyebabkan tergerusnya ketersediaan air semakin menipis.
- Perubahan Iklim
Salah satu dampak dari perubahan iklim adalah kekeringan berkepanjangan yang bisa mengurangi pasokan air bersih, terutama dari sumber alami seperti sungai dan danau karena curah hujan yang berkurang atau bahkan sama sekali tidak ada hujan turun.
- Polusi Lingkungan
Pencemaran air oleh limbah industri, limbah domestik, dan limbah pertanian bisa mengakibatkan air tidak bersih lagi. Air terlihat melimpah, namun tidak dapat dimanfaatkan karena pencemaran dalam level yang berat.
Ancaman habisnya air bersih di Jakarta harus disikapi dengan bijak, misalnya dengan manajemen pengelolaan air yang makin baik, perluasan pipanisasi, pelestarian lingkungan alam sekitar dan warga Jakarta diimbau harus bersikap hemat air dalam penggunaan sehari-hari.