Pengelolaan Air Bersih Harus Penuhi Syarat pH yang Sesuai

Pengelolaan Air Bersih Harus Penuhi Syarat pH yang Sesuai
Pengelolaan Air Bersih Harus Penuhi Syarat pH yang Sesuai

AIRKAMI.ID, Pengelolaan air bersih tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Kenapa? Hal tersebut lantaran apabila air bersih yang biasa dikonsumsi bisa membahayakan kesehatan. Pihak pengelola air harus serius memperhatikan syarat tertentu saat mengelola air, salah satunya seperti syarat kimia dengan kadar pH yang sesuai. 

Kesesuaian pH ini harus diperhatikan. Apabila pH air terlalu rendah atau tinggi, berpotensi membawa efek buruk bagi tubuh manusia baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang.

PH adalah derajat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan. Air bersih harus memiliki pH antara 6,5 sampai 9 agar layak digunakan.

Artikel Lainnya  Penurunan Muka Tanah di Pesisir Jakarta Mengkhawatirkan

Ada berbagai bahaya yang dapat ditimbulkan jika pH air bersih tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Berikut ini adalah penjelasannya.

1. Bahaya pH Air Bersih Terlalu Rendah

PH yang terlalu rendah akan menjadikan air bersih menjadi asam. Hal ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan terutama ketika dikonsumsi, seperti masalah pada lambung dan saluran pencernaan lainnya.

2. Bahaya pH Air Bersih Terlalu Tinggi

PH yang terlalu tinggi akan menyebabkan air bersih menjadi basa. Hal ini juga akan menimbulkan masalah kesehatan terutama saat diminum. Salah satunya yaitu alkalosis metabolik. Alkalosis metabolik dapat terjadi ketika kadar basa dalam tubuh meningkat secara berlebihan.

Artikel Lainnya  IPA Ancol Bantu Suplai Kebutuhan Air Warga Setempat

Jadi, air bersih hasil pengolahan harus memenuhi syarat kimia bahwa kadar pH-nya harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu antara 6,5 sampai 9.