AIRKAMI.ID, Meski air di Bumi terlihat cukup melimpah, pada dasarnya air tawar yang bisa dimanfaatkan jumlahnya tidak sampai 1 persen. Selain itu, 97 persen dari seluruh air yang ada itu di lautan yang tidak bisa langsung dikonsumsi.
Kecilnya jumlah air di permukaan Bumi yang dapat dikonsumsi langsung ini menjadikannya harus dijaga benar. Selain karena populasi manusia yang semakin besar, jika tidak dikelola dengan baik air yang sedikit ini juga akan terus berkurang.
Paling tidak ada dua hal yang harus diperhatikan untuk menjaga ketersediaan air bersih.
Menjaga Eksistensi Lahan Basah
Dengan luas sekitar 8,5 juta kilometer persegi atau 6 persen dari luas bumi, lahan basah memegang peran vital dalam menjaga ketersediaan sumber air yang bisa dimanfaatkan.
Definisi lahan basah itu bisa berarti cukup luas, bisa berupa alami maupun buatan, bisa tergenang musiman bisa juga tergenang sepanjang tahun.
Lahan basah dapat berupa gambut, rawa, danau, sungai, kawasan hutan mangrove, bahkan sampai kawasan perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari 6 meter saat kondisi surut.
Jika lahan basah itu dikelola, dijaga, dikonservasi, dilindungi, artinya itu juga menjaga ketersediaan air untuk umat manusia.
Manajemen Pengelolaan Air Mumpuni
Pengelolaan manajemen pengelolaan air adalah bagaimana mengelola air saat musim hujan untuk digunakan saat musim kemarau. Maka, tugas PDAM di seluruh Indonesia menjadi vital untuk menyediakan akses air bersih bagi semua masyarakat secara berkelanjutan melalui pipanisasi.
Selain itu, masyarakat harus mampu menghargai air dengan bersikap hemat dan tidak boros dalam memanfaatkan air bersih agar seluruh masyarakat mendapat bagian air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
