Akses Air Bersih Merata Ciptakan SDM Unggul

Di tingkat nasional, rumah tangga yang memiliki akses sanitasi dan air minum layak sebagai 2 dari 4 indikator rumah layak huni, baru mencapai 54 persen pada 2018.

Agar capaian akses air minum dan sanitasi yang cukup tinggi dapat memicu peningkatan akses rumah layak huni tersebut.

Pemerintah Indonesia akan menyelaraskan pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi dengan penyediaan rumah layak huni, baik dari sisi program maupun lokasi.

Selain itu, kebutuhan pendanaan yang besar untuk memenuhi target akses sanitasi dan air minum juga menjadi tantangan.

Hingga 2024, dibutuhkan pendanaan total untuk pembangunan sanitasi dan air minum sebesar Rp 404 triliun.

Pada RPJMN 2020–2024, pemerintah akan fokus untuk meningkatkan target akses sanitasi dan air minum yang aman dan berkelanjutan, yaitu sebesar 90 persen akses sanitasi layak, termasuk di dalamnya akses aman sebesar 20 persen dan praktik BABS menurun hingga 0 persen.

Ada pula target 100 persen akses air minum layak yang didukung dengan penyediaan akses air minum perpipaan sebesar 30 persen melalui pembangunan 10 juta sambungan rumah tangga, termasuk di dalamnya akses air minum aman sesebesar 15 persen.

Akses air bersih dan sanitasi sebagai upaya cegah stunting

“SDM unggul itu harus memiliki kesehatan yang baik yang faktor utamanya adalah memiliki akses terhadap air bersih serta sanitasi yang layak.