Akses Air Bersih Merata Ciptakan SDM Unggul

Akses Air Bersih Merata Ciptakan SDM Unggul
Akses Air Bersih Merata Ciptakan SDM Unggul

Sementara itu, akses air minum aman, di mana kualitas air sudah memenuhi syarat untuk diminum, proporsinya saat ini baru mencapai 8,5 persen (Survei Kualitas Air di DIY tahun 2015).

Secara agregat, dari 2010 hingga 2018, akses air sanitasi layak meningkat sekitar 1,4 persen per tahun.

Angka BABS di tempat terbuka turun sekitar 1,2 persen per tahun, akses air minum layak meningkat sekitar 0,5 persen per tahun, sementara akses perpipaan meningkat sekitar 1 persen per tahun.

Untuk itu, KSAN 2019 berperan untuk pemetaan isu dan penyusunan rekomendasi atas penyediaan akses air minum dan sanitasi layak.

Termasuk tantangan sanitasi rumah tangga hingga angka rumah tangga dengan pengelolaan limbah domestik aman yang saat ini baru mencapai 7,42 persen.

“Air limbah domestik yang tidak dikelola dengan aman akan mengakibatkan penurunan kualitas air permukaan dan air tanah yang menjadi sumber air minum.

Untuk air minum yang layak, Indonesia telah berhasil meningkatkan akses layak dari 82,14 persen di 2011 menjadi 87,75 persen di 2018.

Indonesia saat ini juga telah berhasil meningkatkan akses sanitasi air limbah domestik dari 58,44 persen pada 2011 menjadi 74,58 persen pada 2018 dan menurunkan tingkat praktik BABS di tempat terbuka dari 19,39 persen pada 2011 menjadi 9,36 persen di 2018,”.

Ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Sanitasi dan air minum rumah layak huni.