Waspada! Krisis Air Menghantui Jawa Barat dan Sekitarnya

Waspada! Krisis Air Menghantui Jawa Barat dan Sekitarnya
Waspada! Krisis Air Menghantui Jawa Barat dan Sekitarnya

Krisis air sudah menghantui dunia, termasuk Jawa Barat. Koordinator Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Bogor Hadi Saputra mendesak pemerintah daerah dan masyarakat di Jawa Barat mengantisipasi potensi kekurangan air bersih saat musim kemarau.

Temuan di lapangan bahkan sudah ada warga yang memanfaatkan air tercemar untuk kegiatan sehari-hari mereka, seperti yang terlihat di Kampung Ciwalengke, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dengan penghuni mencapai 500 kepala keluarga.

Warga menyikat gigi memakai air dari bak penampung yang airnya berasal dari sungai yang tercemar limbah rumah tangga termasuk kotoran manusia. Kondisi yang memprihatinkan ini sesuai dengan data Kementerian Kesehatan RI bahwa hanya 17 persen penduduk di Indonesia yang bisa mengakses air bersih di tahun 2021.

Hadi Saputra menghimbau pemerintah daerah dan masyarakat di daerah yang rawan kekurangan air bersih dapat mengantisipasi dengan melakukan penyimpanan air pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau untuk memenuhi danau, waduk, embung kolam retensi dan penyimpanan air buatan lainnya.

Hadi mengungkapkan sifat hujan pada musim kemarau tahun ini diperkirakan normal sebanyak 42 persen wilayah, bawah normal sebanyak 19 persen wilayah, dan atas normal sebanyak 39 persen wilayah.

Menurut Hadi, ketersediaan air masih aman untuk daerah atas normal dan normal. Sedangkan kategori di atas normal, maka kebutuhan air untuk pertanian masih terpenuhi dengan baik.

Baca Juga: Warga Batu Ajak Anak Muda Lestarikan Air Bersih

Jawa Barat seperti daerah Indonesia yang lain masih berjuang terus untuk meningkatkan akses air bersih bagi warganya. Strateginya adalah dengan melakukan pembangunan jaringan pipanisasi.

Direktur Perumahan dan Permukiman dari BAPPENAS RI, Tri Dewi Virgiyanti mengungkapkan target nasional di 2030 adalah tercapainya 100 persen peningkatan akses, 30 persen keamanan akses, dan 50 persen akses pipa air ke masyarakat.

Artikel Lainnya  3 Hal Buruk Jika Kita Tidak Punya Air Bersih!

Target ini dapat tercapai jika kinerja pengelolaan air minum fokus pada peningkatan sumber, aksesibilitas, ketersediaan dan kualitas air.

Tetapi apabila membandingkan persentase akses ketersediaan air minum lewat perpipaan dengan negara-negara lain, Indonesia tergolong rendah. Maka dari itu, Indonesia harus terus meningkatkan akses air minum perpipaan secara nasional.

Baca Juga: Krisis Air Bersih Kini Ancam Kota Bandung Jawa Barat

Peluang untuk meningkatkan akses air minum melalui perpipaan masih terbuka lebar dengan memberi dukungan kepada PDAM dengan memberi anggaran yang cukup agar dapat memperluas jangkauan layanan ke seluruh warga, demi akses air bersih bagi semua.