AIRKAMI.ID, Krisis air masih saja terus terjadi di Kabupaten Cilacap. Kali ini masyarakat yang bermukim di Desa Panikel, Kecamatan Kampung Laut yang mengalami krisis air bersih.
Camat Kampung Laut, Heru Kurniawan mengungkapkan, masih banyak wilayah yang saat ini belum dilalui oleh pipa saluran PDAM. Sehingga beberapa desa mengalami dampak kekeringan saat musim kemarau.
Guna memenuhi kebutuhan air bersih untuk keperluan sehari-hari, warga harus mencari air bersih sampai ke Nusakambangan dengan menggunakan perahu.
Untuk mengambil air bersih ke Nusakambangan memerlukan biaya yang besar. Umumnya, satu perahu membutuhkan biaya Rp500 ribu sekali jalan, itu pun airnya hanya untuk persediaan selama seminggu.
Camat Heru Kurniawan berharap bahwa kedepannya semua wilayah Kecamatan Kampung Laut bisa dilayani oleh aliran air bersih dari PDAM. Sehingga masalah krisis air bersih bisa teratasi.
Sementara itu, KORPRI Cilacap membantu menyalurkan air bersih sebanyak 1.500 liter air di enam titik. Penyaluran air bersih tersebut bertujuan untuk membantu warga memenuhi kebutuhan air bersih.
Panas Ekstrim, Pakar: Indonesia Rentan Dilanda Krisis Air Bersih
Sekretaris Daerah Cilacap, Awaludin Murri menjelaskan, salah satu dampak dari cuaca ekstrem adalah masalah air bersih. Untuk itu, pihak pemerintah daerah berupaya untuk mengatasi hal tersebut.
Di Kabupaten Cilacap terdapat 20 kecamatan yang membutuhkan air bersih saat musim kemarau. Pihak pemerintah daerah mengajak organisasi-organisasi serta unsur masyarakat lainnya untuk membantu menyalurkan air bersih bagi masyarakat yang mengalami krisis air.
Menyikapi situasi seperti ini, Pemkab Cilacap bersama dengan PDAM setempat harus mampu meningkatkan cakupan layanan air bersih perpipaan, agar masyarakat di Kabupaten Cilacap, termasuk di Kecamatan Kampung Laut dapat terbebas dari krisis air bersih.
