Kualitas Air & Sanitasi Buruk Penyebab Utama Stunting

Kualitas Air & Sanitasi Buruk Penyebab Utama Stunting
Kualitas Air & Sanitasi Buruk Penyebab Utama Stunting

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menjelaskan, banyak yang belum menyadari bahwa kualitas air dan sanitasi yang buruk menjadi penyebab utama dalam meningkatkan seseorang terkena stunting. Bahkan persentasenya pun lebih besar dari gizi buruk.

Riset tersebut bahkan mencatat, sebanyak 8,9 juta anak balita mengalami stunting. Stunting adalah kondisi anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya akibat asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama sebagai dampak dari pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Menurut Direktur Eksekutif Asia Pacific Center for Ecohydrology United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (Apce-UNESCO), Ignasius Dwi Atmaja Sutapa dalam riset Kementerian Kesehatan (Kemkes) menyatakan, stunting bisa disebabkan gizi buruk (40%) dan tidak adanya air bersih dan sanitasi buruk (60%). 

“Jika hanya asupan gizinya saja yang baik, sedangkan air dan sanitasi buruk seperti terbuang begitu saja. Diibaratkan dapat makanan bagus tapi peralatan dan airnya kotor, ya tidak ada penyerapan gizi di pencernaan,” papar Ignasius di Jakarta, Jumat (25/5) 

Fakta stunting banyak terjadi di negara-negara di dunia menjadikan stunting sebagai isu global dan stunting berkaitan erat dengan isu air bersih dan sanitasi yang layak.

Baca Juga : Studi: Akses Air Minum Aman Indonesia hanya 12 Persen

Dalam Sustainable Development Goals (SDG’s), suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.

Artikel Lainnya  Jangan Dianggap Sepele, 4 Hal Ini Penyebab Stunting Pada Anak