Pengelolaan air di Jakarta masih mempunyai banyak persoalan. Krisis air di Jakarta lebih disebabkan oleh pengelolaan air yang kurang bijak, bukan ketiadaan air untuk diolah. Ini terlihat saat banjir, di mana air melimpah namun tidak dapat dimanfaatkan sebagai air bersih.
Masih ada sebagian wilayah Jakarta, khususnya Jakarta Utara yang mengalami krisis air bersih di tengah banjir yang kerap kali melanda Ibu Kota. Jakarta Barat dan Utara memang termasuk sering mengalami gangguan teknis selain banyak yang belum mendapat layanan air pipa.
Selama berbulan-bulan, sebagian masyarakat di Jakarta Utara tidak menerima pasokan air bersih yang disalurkan operator PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja).
Di Kampung Bandan, krisis air sudah terjadi dalam 4 bulan terakhir. Di Kampung Baru Kubur, krisis air terjadi dalam 3 bulan terakhir. Sementara di Kampung Marlina, aliran air yang tersendat sudah terjadi sejak tahun lalu.
Di tempat-tempat tersebut, permasalahan air yang dihadapi hampir sama, yakni air hanya mengalir pada jam-jam tertentu. Air yang ada pun berwarna dan berbau.
Sekilas memang sepertinya banjir dan krisis air adalah dua hal yang beda, apalagi krisis air di beberapa tempat di Jakarta Utara diduga akibat kebocoran pipa.
Tidak ada korelasi sebab akibat bahwa banjir menyebabkan krisis air di Jakarta. Lain soal jika banjir menyebabkan kerusakan jaringan pipa hingga warga tidak mendapat suplai air bersih.
Namun tetap saja ada hubungan erat, bahwa pengelolaan air di Jakarta belum maksimal. Idealnya, jika pengelolaan benar, maka saat curah hujan tinggi harusnya ada mekanisme untuk mengumpulkan air hujan agar tidak banjir sekaligus melakukan pengolahan.
Dengan menampung air hujan maka menambah jumlah air baku bagi PAM Jaya, tentu saja dengan catatan PAM Jaya dan operator mempunyai teknologi pengolahannya. Selain mencegah banjir saat musim hujan, tentu saja a stok air tersebut dapat digunakan saat kekeringan di musim kemarau.
Baca Juga: Apa, Ibu Kota Baru Akan Kesulitan Air Bersih?
Pengelolaan air di Jakarta memang masih banyak yang harus dibenahi, untuk krisis air di Jakarta Utara, pihak PAM Jaya dan operator harus mampu mengatasi gangguan pipa bocor.
Berikutnya adalah bagaimana PAM Jaya mampu melakukan manajemen air di Jakarta dengan baik agar tidak banjir saat musim namun tidak kekeringan saat musim kemarau.
