Krisis Air Bersih! Perempuan Jakarta Hadapi Ancaman Kesehatan

Krisis Air Bersih! Perempuan Jakarta Hadapi Ancaman Kesehatan
Krisis Air Bersih! Perempuan Jakarta Hadapi Ancaman Kesehatan
Krisis Air Bersih! Perempuan Jakarta Hadapi Ancaman Kesehatan
Krisis Air Bersih! Perempuan Jakarta Hadapi Ancaman Kesehatan

Perempuan hadapi ancaman kesehatan karena krisis air bersih. Sebagian air di Jakarta tidak bisa dikonsumsi karena kualitasnya jelek, berwarna dan berbau. Hal itu tentu berakibat pada kesehatan reproduksi perempuan.

Lebih dari 78 persen kota dan kabupaten di Jawa kekurangan air bersih dan pada tahun 2025 dicemaskan bakal betul-betul mengalami krisis, jika tak segera ditangani.

Peringatan ini bukan datang dari tempat yang jauh. Studi Bappenas (2007) menyebutkan ketersediaan air di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sudah tak cukup, terutama pada musim kemarau. 

Sebanyak 77 persen lebih kabupaten/kota di tiga wilayah itu mengalami defisit air selama satu hingga delapan bulan dalam setahun. Diprediksi, pada 2025 defisit air naik hingga menjadi 12 bulan.

Jawa, sebagai pulau terpadat di Indonesia, memiliki pasokan air bersih yang kian sedikit untuk tiap jiwa penduduknya.

Bila 2025 diprediksi terjadi krisis dan tak ada upaya mencegah, tunggu lima belas tahun berikutnya.

Baca Juga : Krisis Air Bersih Pengaruhi Kesehatan Mental Perempuan & Anak

Laporan Bappenas memperkirakan pada 2040 akan terjadi kelangkaan air secara absolut di pulau ini. Sebab, hampir seluruh sumber air di Jawa akan hilang. Standar kebutuhan air bersih per orang per hari adalah 144 liter.

Melihat gejala yang kurang baik ini, Jakarta tampaknya harus segera bersiap. Jakarta mempunyai karakter yang berbeda dari kota-kota lain di Indonesia.

Artikel Lainnya  Masuk Musim Penghujan, Warga Sukoharjo Masih Alami Kekeringan