Kisah Warga Sikka Minum dari Batang Pisang Akibat Kekeringan

Kisah Warga Sikka Minum dari Batang Pisang Akibat Kekeringan
Kisah Warga Sikka Minum dari Batang Pisang Akibat Kekeringan
Kisah Warga Sikka Minum dari Batang Pisang Akibat Kekeringan
Kisah Warga Sikka Minum dari Batang Pisang Akibat Kekeringan

Kekeringan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur menyimpan banyak kisah cerita, salah satunya warga Desa Teka Iku terpaksa mengkonsumsi  air yang berasal dari batang pohon pisang dan pohon ara.

Tapi itu dulu, menurut pengakuan warga. Sekarang warga mengandalkan air tangki yang harganya mahal. 

“Dulu arus transportasi belum baik, mobil tangki tidak bisa masuk. Kami terpaksa minum air dari batang pisang atau pohon ara, tapi sekarang tidak lagi karena kami sudah bisa beli air tangki,” ungkap Maria Veneranda, warga RT 12, RW 03 Dusun Wolomude Desa Teka Iku, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT.

Mereka harus membeli air tangki mulai dari harga Rp 100.000 hingga Rp 500.000 per satu tangki. Harga ini berdasarkan jarak tempuh ke sumber air.

Baca Juga : Kekeringan! Permintaan Air Bersih di Gunung Kidul Meningkat

Sehingga untuk setiap musim kemarau warga sikka sudah menyiapkan uang untuk membeli air tangki. Untuk mengatasi kekeringan ini warga sikka harus benar-benar menghemat penggunaan air.

“Bagi warga yang mempunyai uang, mereka membeli air tangki untuk diisi di bak penampung yang sudah disiapkan puluhan tahun untuk menampung air hujan. Namun bagi yang tidak punya modal cukup, warga kadang berombongan ke sumber air lain, dengan membawa jerigen,” tutur Maria.