Kekeringan Ekstrim dan Hari Tanpa Hujan di NTT

Kekeringan Ekstrim dan Hari Tanpa Hujan di NTT
Kekeringan Ekstrim dan Hari Tanpa Hujan di NTT
Kekeringan Ekstrim dan Hari Tanpa Hujan di NTT
Kekeringan Ekstrim dan Hari Tanpa Hujan di NTT

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kupang melaporkan hasil pemantauan Hari Tanpa Hujan (HTH) Dasarian III Agustus 2021 di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Hasilnya NTT mengalami HTH dengan kategori kekeringan ekstrem panjang.

Kekeringan ekstrim yang ditandai dengan Hari Tanpa Hujan hanya terjadi di wilayah NTT. Kendati wilayah lain juga mengalami kekeringan, namun masih diselingi hujan.

“Kekeringan ekstrim yang ditandai dengan tidak ada hujan berhari-hari hanya terjadi di bagian NTT, wilayah lain Indonesia tidak kering-kering amat,” jelas Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan kepada media massa, Rabu (1/9/2021).

“Bahkan, yang namanya musim kemarau, tapi masih diselingi adanya hujan seperti wilayah Jabodetabek atau bahkan sampai Bandung,” sambungnya.

Adapun kekeringan ekstrim di wilayah NTT diakibatkan kemarau yang panjang. Dodo menjelaskan musim kemarau di wilayah Indonesia Timur memiliki rentang waktu yang lebih lama dibandingkan musim hujan.

Baca Juga : Provinsi NTB dan NTT Hadapi Bencana Kekeringan

Menurut Dodo, musim hujan di sejumlah wilayah Indonesia bagian barat umumnya dimulai pada September-Oktober. Sedangkan, musim hujan di wilayah timur baru mulai pada November mendatang.

Ada perbedaan antara kemarau dan kekeringan. Kemarau adalah fenomena alam. Di negeri tropis seperti Indonesia, kemarau itu musim belaka. Kekeringan adalah kondisi yang terjadi karena kegiatan manusia. Kita yang buat.

Artikel Lainnya  Banjir, 9,000 Warga Rembang Tak Dapat Air PDAM