AIRKAMI.ID, Beberapa wilayah di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi masih mengalami krisis air bersih, meski hujan sudah mulai turun. Saat ini, sebagian besar sumur yang menjadi sumber air bersih mengering, sehingga aktivitas warga sehari-hari menjadi terganggu.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa harus membeli air dengan harga mahal. Sementara sebagian warga lainnya meminta air kepada tetangga yang memiliki sumur bor. Safwan, salah satu warga Mendalo mengatakan bahwa keluarganya harus berhemat air karena harga air yang mahal.
Menyikapi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muaro Jambi terus melakukan penyaluran bantuan air bagi warga terdampak. Dalam satu hari, pihak BPBD Kabupaten Muaro Jambi menyiapkan sekitar 10.000 liter air yang akan dibagikan kepada warga.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Muaro Jambi, Alias mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan dua armada untuk menyalurkan bantuan air ke rumah warga. Satu armada berkapasitas 5.000 liter air.
Data yang dihimpun dari lapangan, saat ini setidaknya sudah ada 30 desa Muaro Jambi yang dinyatakan mengalami krisis air bersih. Padahal, sebelumnya jumlah desa yang kekeringan hanya berjumlah 24 desa.
Mereka tersebar di 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Muaro Jambi. Hal ini berarti bahwa krisis air bersih yang terjadi terus meluas.
BPBD Kabupaten Muaro Jambi menghimbau kepada pemerintah kecamatan ataupun desa, jika ada warganya yang mengalami kekurangan air bersih diharapkan segera menghubungi BPBD Kabupaten Muaro Jambi untuk permohonan bantuan air bersih.
Langkah Pemkab Muaro Jambi melalui BPBD sudah tepat dengan mengirimkan bantuan air bagi warga terdampak. Namun lebih dari itu, pembangunan sektor air bersih harus menjadi prioritas pembangunan bagi Pemkab Muaro Jambi.
Bersama dengan PDAM Muaro Jambi harus mampu memperluas cakupan layanan air bersih agar warga dapat terhindar dari krisis air bersih meski kekeringan terjadi saat musim kemarau.
