1.6 Juta Warga DKI Diprediksi Akan Terlayani SPAM Baru

1.6 Juta Warga DKI Diprediksi Akan Terlayani SPAM Baru
1.6 Juta Warga DKI Diprediksi Akan Terlayani SPAM Baru
1.6 Juta Warga DKI Diprediksi Akan Terlayani SPAM Baru
1.6 Juta Warga DKI Diprediksi Akan Terlayani SPAM Baru

Pemerintah saat ini terus berupaya meningkatkan akses air minum untuk seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di wilayah Ibu Kota DKI Jakarta dengan rencana membangun konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ir. H. Juanda di 2021. Target SPAM tersebut bisa  melayani sekitar 1.6 juta warga di DKI Jakarta bagian Barat dan sekitarnya.

SPAM Ir. H. Juanda akan melayani area DKI Jakarta (3.200 liter/detik), Tangerang (650 liter/detik), dan Tangerang Selatan (750 liter/detik) dengan pipa transmisi sepanjang 25,2 km. 

Untuk itu, saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan tengah menyiapkan proses lelang investasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Ir. H. Djuanda.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menegaskan bahwa dirinya dan jajarannya berkomitmen untuk mendukung investasi SPAM Djuanda ini dan akan mempercepat proses lelangnya. 

Sebab, pemenuhan air baku Jakarta sangat penting guna mengurangi pengambilan air tanah yang menyebabkan penurunan permukaan tanah (land subsidence).

Pembangunan SPAM Regional Ir. H. Djuanda menjadi salah satu upaya mengurangi penggunaan air tanah dengan meningkatkan pasokan air bagi warga Jakarta melalui sistem perpipaan.

Menteri Basuki menambahkan, sarana dan prasarana air minum merupakan infrastruktur dasar yang memberikan pengaruh vital pada kesehatan dan lingkungan. 

Baca Juga : 40 Persen Warga Jakarta Tak Bisa Akses Air Bersih

Selain itu, pembangunan SPAM ini juga diharapkan dapat menjaga optimisme kesinambungan pembangunan infrastruktur di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi COVID-19.

Pembangunan SPAM Ir. H. Djuanda atau Jatiluhur II akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Dengan skema KPBU, diharapkan penambahan layanan air minum bisa terlaksana lebih cepat dan masyarakat tetap membayar biaya pengolahan air menjadi air layak minum dengan tarif terjangkau terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Berdasarkan data, estimasi biaya investasi pembangunan SPAM tersebut sebesar Rp 5,97 triliun.

Artikel Lainnya  Waduh, 5 Wilayah Ini Paling Boros Air di Indonesia!

Konstruksi Pembangunan SPAM 

SPAM Regional Ir. H. Djuanda rencana konstruksinya akan dimulai pada tahun 2021 sampai 2023.

Nantinya, SPAM ini akan melayani pemenuhan air baku di area DKI Jakarta (3.500 liter/detik), Kabupaten Bekasi (2.000 liter/detik), Kabupaten Bogor (2.000 liter/detik), Kota Bekasi (1.000 liter/detik), dan Kabupaten Karawang (850 liter/detik) dengan memanfaatkan alokasi air baku dari Waduk Jatiluhur sebesar 10.000 liter/detik.

Rencana tapak offtake tersebar di beberapa lokasi. Di Jakarta berada di Kelurahan Bambu Apus, Kota Bekasi berada di Kelurahan Marga Mulya, Kabupaten Bekasi berada di Kelurahan Sertajaya Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Karawang berlokasi di Kelurahan Wadas Kecamatan, Teluk Jambe Timur, dan offtake Kota Bogor berlokasi di Kelurahan Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri.

Selain SPAM Ir. H. Djuanda, Kementerian PUPR juga tengah membangun proyek SPAM Regional Karian-Serpong berkapasitas 4.600 liter/detik dan SPAM Regional Jatiluhur I berkapasitas 5.000 liter/detik untuk menambah pasokan air baku di Jakarta.