Dampak dari pencemaran air dapat dibagi atas 4 kelompok, yaitu:
Pertama, dampak terhadap kehidupan biota air. Banyaknya kandungan zat pencemar pada air limbah menyebabkan menurunnya kadar oksigen terlarut dalam air. Sehingga mengakibatkan kehidupan dalam air terganggu.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat dan mengakibatkan air limbah menjadi sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.
Kedua, pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survei sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya pencemaran tersebut.
Ketiga, dampak terhadap kesehatan. Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain: air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen, air sebagai sarang insekta penyebar penyakit.
Selanjutnya yakni jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga masyarakat tidak mampu membersihkan diri, dan terakhir air sebagai media untuk hidup vektor penyakit.
Keempat, dampak terhadap estetika lingkungan. Dengan semakin banyaknya zat organik yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar dengan ditandai bau yang menyengat. Hal tersebut tentunya selain merusak lingkungan sekitar juga berbahaya bagi kesehatan tubuh.
