Warga Miskin Jakarta Sulit Nikmati Air Bersih

Warga Miskin Jakarta Sulit Nikmati Air Bersih
Warga Miskin Jakarta Sulit Nikmati Air Bersih
Warga Miskin Jakarta Sulit Nikmati Air Bersih
Warga Miskin Jakarta Sulit Nikmati Air Bersih

Kota megapolitan DKI Jakarta memiliki pekerjaan rumah cukup berat dalam penyediaan air bersih bagi warga miskin. Pasalnya, Jakarta, dengan luas sekitar 7.659,02 kilometer persegi dan dihuni oleh penduduk sebanyak 11 juta jiwa baru 65% wilayahnya yang terlayani oleh cakupan air bersih oleh PAM Jaya. 

Sejumlah daerah di DKI banyak yang kesulitan air bersih, seperti di wilayah Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, dan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Wilayah-wilayah ini biasanya dihuni oleh warga miskin. Kesulitan air bersih di wilayah tersebut disebabkan tidak adanya air pipa dari PAM Jaya.

Salah satu contoh masalah tidak adanya air pipa terlihat di Kampung Kembang Lestari, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Wilayah yang berbatasan dengan Pulau Seribu ini, merupakan wilayah padat penduduk dan hampir seluruh warga di sana membeli air bersih dengan jerigen karena ketiadaan pipa air bersih dari PAM Jaya.

Warga setempat Yanti (nama disamarkan) menyebutkan, dirinya tinggal di Muara Baru sudah 12 tahun. Dari awal tinggal di sana, ia sudah membeli air bersih dari jiriben untuk keperluan sehari-hari.

Dia mengaku, rumah yang ditempatinya tidak memiliki sumber air tanah dengan kualitas baik. Yanti dan tetangganya pun harus rela membeli air dengan harga sekitar Rp 5.000 per pikul. Satu pikul dapat dua jerigen. 

Dengan kebutuhan harian sebanyak 5 pikul air, dalam satu bulan biaya pengeluaran Yanti untuk air bersih adalah Rp 750 ribu. Angka yang mahal untuk warga kalangan bawah di Jakarta.

Warga Jakarta lain yang secara ekonomi lebih beruntung mendapat akses berlangganan air pipa dari PAM Jaya dengan biaya langganan tidak sampai Rp 300 ribu. Dengan biaya yang jauh lebih murah, warga yang mendapat akses air bersih dari PAM Jaya bisa mendapat air bersih yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. 

Artikel Lainnya  Problematika Jakarta Selalu Kekurangan Air Bersih

Perlu adanya campur tangan pemerintah untuk infrastruktur air bersih yang langsung tersambung ke rumah warga ke seluruh daerah di Jakarta. Meski membutuhkan investasi yang tidak sedikit, pemerintah harus cepat melakukan pipanisasi demi mengatasi masalah sulitnya akses air bersih.

Baca Juga : 3 Solusi Mengatasi Krisis Air Bersih Jakarta

PAM Jaya harus mendapat dukungan penuh dari Pemprov DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta, serta Kementerian PUPR untuk bersama-sama mewujudkan akses air bersih demi semua warga Jakarta, khususnya warga miskin yang belum mendapat akses air bersih.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pernah menyatakan, keberadaan air bersih lebih penting dibandingkan minyak bumi dan bahan bakar minyak (BBM).