
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, nantinya akan ada 1,6 juta warga DKI Jakarta yang mendapatkan suplai air bersih dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I pada tahun 2024.
Rencananya, proyek SPAM Regional Jatiluhur I konstruksinya baru dimulai pada Agustus 2021. Pembangunannya sendiri ditargetkan selesai selama 2,5 tahun hingga Februari 2024 mendatang.
Pada 2010, Ketimpangan akses air membuat PBB menyatakan akses air adalah hak asasi manusia.
Air bersih dan sanitasi menjadi salah satu dari SDGs (Sustainable Development Goals) dalam orientasi pembangunan berkelanjutan.
Terdapat penyebab alamiah, seperti musim kemarau, dari permasalahan sulitnya akses air bersih. Namun, lebih banyak penyebab masalah sulitnya akses air bersih adalah ulah manusia sendiri.
Jika masalah sulitnya akses air didiamkan terlalu lama, air akan menjadi barang rebutan karena kelangkaannya sehingga memicu banyak konflik di masyarakat.
Baca Juga: Mau Buat Instalasi Air Bersih di Rumah? Simak Tips ini!
Sesuai amanat UU, salah satu pemangku kepentingan terkait air minum di DKI Jakarta adalah Kementerian PUPR, PAM Jaya dan mitranya, serta Kementerian ESDM untuk hal-hal yang berkaitan dengan air tanah.
Dengan cakupan layanan yang hanya di kisaran 65%, pihak-pihak pengelola air bersih di Jakarta perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk terus meningkatkan cakupan layanan hingga 100%.