Sri Mulyani : Air Bersih dan Sanitasi Bantu Kurangi Beban IRT

Sri Mulyani : Air Bersih dan Sanitasi Bantu Kurangi Beban IRT
Sri Mulyani : Air Bersih dan Sanitasi Bantu Kurangi Beban IRT
Sri Mulyani : Air Bersih dan Sanitasi Bantu Kurangi Beban IRT
Sri Mulyani : Air Bersih dan Sanitasi Bantu Kurangi Beban IRT

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, air bersih dan sanitasi yang memadai bantu kurangi beban kerja ibu rumah tangga (IRT).

Jika kedua infrastruktur tersebut bermasalah, jelas akan mengganggu banyak pekerjaan IRT.  

“Ini berhubungan dengan kualitas banyak kehidupan rumah tangga dan juga bicara tentang beban dari terutama ibu-ibu rumah tangga itu,” ungkap Sri Mulyani. 

Sri Mulyani pun menegaskan, ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi masyarakat Indonesia kini menjadi prioritas pemerintah, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19 seperti ini.  

PBB, melalui Resolusi Nomor 64/292 Tahun 2010, menyatakan, hak air dan sanitasi adalah bagian dari hak asasi manusia.

Dimasukkannya air sebagai salah satu hak asasi membuat tindakan-tindakan yang menciptakan ketimpangan atau kesulitan dalam mengakses air merupakan pelanggaran hak asasi. 

Salah satu permasalahan utama air bersih adalah pihak-pihak yang mengeksploitasi air secara berlebihan sehingga masyarakat mengalami masalah kekurangan air bersih.

Permasalahan pembuangan limbah secara berlebihan ke sumber air juga menjadi masalah air bersih yang tidak bisa dihiraukan. Masalah tersebut juga menyebabkan persediaan air bersih semakin berkurang.

air bersih dan sanitasi menjadi salah satu dari bagian SDGs (Sustainable Development Goals) dalam melaksanakan pembangunan.

Februari tahun 2020, telah berlangsung World Forum for Women in Science di Brasil. Tema konferensi internasional ini adalah Women in Science without Borders: Energy, Water, Health, Agriculture and Environment for Sustainable Development.

Melalui tema forum tersebut, terlihat bahwa masalah air bersih mendapatkan perhatian khusus di dunia. Perempuan pun berperan sangat besar dalam penyelesaian banyaknya masalah air di dunia.

Prinsip Dublin (1992) menegaskan perempuan berperan penting dalam penyediaan, pengelolaan, dan pelestarian sumber daya air. 

Artikel Lainnya  Panas Ekstrim, Pakar: Indonesia Rentan Dilanda Krisis Air Bersih

Baca Juga: Warga Miskin Jakarta Sulit Nikmati Air Bersih

Perempuan adalah salah satu pihak yang paling terdampak akibat masalah krisis air bersih. Seperti yang terjadi di Jakarta, salah satu pihak paling terdampak krisis air bersih adalah IRT.

Pihak perempuan juga lah yang menjadi salah satu pihak yang menyuarakan penyelesaian masalah air bersih.

Suplai air bersih harus terus ditingkatkan untuk mempermudah IRT menjalankan banyaknya pekerjaan rumah tangga sehari-hari.

Sri Mulyani pernah menyatakan, ketersediaan air bersih dan sanitasi meningkatkan kesejahteraan serta kualitas hidup dasar warga Indonesia sehingga pemerintah harus terus berupaya menyediakan infrastruktur air bersih kepada masyarakat yang belum mendapatkan akses.