Warga Magelang Berjalan Puluhan Kilometer untuk Air Bersih

Warga Magelang Berjalan Puluhan Kilometer untuk Air Bersih
Warga Magelang Berjalan Puluhan Kilometer untuk Air Bersih
Warga Magelang Berjalan Puluhan Kilometer untuk Air Bersih
Warga Magelang Berjalan Puluhan Kilometer untuk Air Bersih

Kekeringan yang melanda Magelang, Jawa Tengah akhir-akhir ini membuat sejumlah warga di sana terpaksa harus berjalan hingga puluhan kilometer untuk mendapatkan air bersih.

Ini seperti yang dilakoni Widiarti, 35 tahun, warga Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, mengaku harus mencari air bersih sampai menempuh jarak sejauh 20 kilometer ke Kecamatan Srumbung dari rumahnya.

Alasannya, sejak sebulan terakhir, sumur miliknya nyaris kering. Air yang ada hanya tersisa setengah meter dari dasar sumur sedalam 17 meter.

”Dari Srumbung, saya mengambil tujuh jeriken air untuk kebutuhan keluarga selama satu minggu,” ujarnya pada Kamis (5/8). Satu jeriken air yang digunakan berkapasitas sekitar 30 liter air.

Sebagian warga ada yang tetap menggunakan air sumur yang nyaris kering tersebut. Kualitas airnya sungguh memprihatinkan, terlihat keruh dan berbau karat. Untuk menyiasatinya agar lebih layak sebelum dimasak atau dikonsumsi, air sumur tersebut didiamkan sampai 2-3 hari agar terlihat bening dan kotoran mengendap.

”Ini sudah dilakukan warga sejak lama. Semua dilakukan karena tidak banyak pilihan lain mendapatkan air bersih saat musim kemarau,” ungkap Siti Asrofah, 26 tahun, warga Desa Kembanglimus yang lain.

Baca Juga : Kemarau Tiba! Ribuan Warga Mojokerto Mulai Krisis Air Bersih

Kepala Seksi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Nurhadiyanta mengatakan, kekeringan dan krisis air bersih tahun ini berpotensi terjadi di lima kecamatan. Diantaranya Borobudur, Salaman, Tempuran, Pakis dan Grabag.

Artikel Lainnya  Walau Diguyur Hujan, Sejumlah Wilayah di Ciamis Masih Krisis Air Bersih