Lewat Teknologi Ini, Revitalisasi Embung Jadi Solusi Atasi Kekeringan di Bantul

Lewat Teknologi Ini, Revitalisasi Embung Jadi Solusi Atasi Kekeringan di Bantul
Lewat Teknologi Ini, Revitalisasi Embung Jadi Solusi Atasi Kekeringan di Bantul

AIRKAMI.ID, Desa Selopamioro di Bantul mempunyai produk pertanian unggulan bawang merah. Namun sayang, produktivitasnya terancam menurun dikarenakan kekeringan. Untuk mengatasi kekeringan ini, revitalisasi Embung Selopamioro akan dilakukan dengan menggunakan teknologi geomembrane dan pembuatan desain jaringan long storage.. 

Balai Besar Wilayah (BBWS) Sungai Serayu Opak dan Kelompok Tani Lestari Mulyo Dusun Nawungan I menggandeng Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) akan memasang teknologi tersebut. 

Ketua tim peneliti, Nur Ainun HJ Pulungan menerangkan, karakteristik Desa Selopamioro, khususnya Dusun Nawungan memang rentan sekali kekeringan, baik meteorologis maupun kekeringan agronomis.

Inilah yang menjadi kendala bagi perkembangan lahan pertanian di Nawungan ini. Selama ini, produktivitas bawang merah mencapai 10 hingga 23 ton per hektar. 

Artikel Lainnya  Mahasiswa UI Sulap Kabut Jerami Jadi Sumber Air Bersih

Hasil produktivitas bawang merah ini terhitung cukup baik, bisa menyejahterakan petani. Tapi, masalah sumber daya air yang dihadapi oleh petani juga cukup serius. Akan terjadi penurunan produktivitas yang signifikan jika masalah air ini tidak secepatnya diatasi.

Nur Ainun bersama tim dan mahasiswa yang mengikuti program MBKM, terlibat dalam pemotretan foto udara lahan pertanian Kelompok Tani Lestari Mulyo, interpretasi letak Embung Selopamioro melalui foto udara, survei embung, pengukuran dimensi embung, hingga pemasangan geomembrane yang juga memberdayakan anggota kelompok tani.

Apa yang dilakukan tim peneliti pada akhirnya memperoleh respon yang sangat positif, terlihat dari besarnya antusiasme anggota kelompok tani dalam mengerjakan berbagai tahapan kegiatan ini.  

Ainun menghimbau petani untuk membiasakan memanfaatkan air hujan untuk ditampung dalam embung, agar mengurangi penggunaan air tanah demi keberlanjutan sumber daya air. 

Mengingat, penggunaan air tanah secara terus menerus bisa mengancam keberlanjutan sumber daya air di masa yang akan datang.

Artikel Lainnya  Jawab Masalah Air, Mahasiswa ITB Buat Prototipe Penjernih Air

Selain itu, Embung Selopamioro yang masih didasari oleh tanah dan batuan memang cenderung mengalami rembesan sehingga perlu direvitalisasi dengan memberi lapisan impermeable pada setiap sisi embung seperti pemasangan geomembran

Langkah revitalisasi seperti ini dilakukan supaya Embung Selopamioro mampu menampung air lebih banyak sesuai dengan volume maksimalnya, seperti yang diharapkan oleh petani. 

Dengan ketersediaan air yang cukup dari Embung Selopamioro, produktivitas bawang merah di Selopamioro dan sekitarnya dapat ditingkatkan demi kesejahteraan petani.

Artikel selanjutnya :

Ini Cara Pemasangan Pipa Air Bersih yang Benar, Yuk Pelajari di Sini!