Mahasiswa UI Sulap Kabut Jerami Jadi Sumber Air Bersih

Mahasiswa UI Sulap Kabut Jerami Jadi Sumber Air Bersih
Mahasiswa UI Sulap Kabut Jerami Jadi Sumber Air Bersih. Youtube: Yudha Adi Putra

AIRKAMI.ID, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta dikenal dengan daerah rawan air bersih. Pada 2021, Gunungkidul menunjukkan bahwa kekeringan berdampak pada 16 kecamatan dan menyulitkan kehidupan sekitar 127.000 warga Gunungkidul.

Untuk itu mahasiswa Universitas Indonesia (UI) merancang alat untuk menangkap kabut sebagai alternatif sumber air bersih dengan menggunakan limbah jerami padi.

Para mahasiswa tersebut merancang penangkap kabut ramah lingkungan Orogensys yang dibuat dengan bahan limbah padi untuk dapat menangkap air dengan baik. Limbah jerami punya kekuatan dan daya serap kabut yang tinggi.

Limbah jerami pertanian Gunungkidul sangat melimpah dan lokasi kabupaten di dataran tinggi memungkinkan inovasi mereka tidak hanya bermanfaat, tetapi juga berkelanjutan.

Mereka mulai membuat Orogensys lewat studi literatur, analisis masalah di Gunungkidul dan analisis solusi permasalahan sejak Maret 2022 lalu.

Kelangkaan air di Kabupaten Gunungkidul karena kondisi geologisnya. Jenis batuan karbonat yang mendominasi membuat akuifer air terletak jauh di dalam, sehingga air tanah sulit ditemukan oleh warga.

Supaya dapat diterapkan secara luas, para mahasiswa perlu melaksanakan riset lanjutan untuk penyempurnaan cetak biru Orogensys.

Pilot project penangkap kabut ini sedianya dilaksanakan di Desa Natah, salah satu desa dengan kekeringan tinggi di Gunungkidul. Setelah itu, Orogensys dapat diproduksi dan diimplementasi secara masal.

Diharapkan Orogensys dapat membantu warga yang kesulitan mendapatkan air dan mengancam penghidupan mereka di Gunungkidul. Sekaligus menunjukan bahwa Indonesia memiliki potensi-potensi lokal untuk menyelesaikan isu-isu global.