Proyek SPAM Rp1,3 Miliar Mubazir, Warga Kabupaten Alor Malah Krisis Air Bersih

Pembangunan proyek Sistem Penyaluran Air Minum (SPAM) senilai Rp1,3 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022, di Kelurahan Adang, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor dianggap mubazir. 

Hal ini disebabkan SPAM tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya, dan warga yang menjadi sasaran pembangunan SPAM masih mengalami krisis air bersih.

Semu, warga Kelurahan Adang, pada hari Selasa (12/12/2023) kepada Pos Kupang, mengungkapkan bahwa pembangunan SPAM ini tidak berdampak pada pemenuhan kebutuhan air warga. 

Menurut dia, awal pemasangan pipa itu sudah salah meski debit air besar. Ukuran pipa yang digunakan untuk mengalirkan air ke bak penampung itu terlalu kecil, dibandingkan dengan dua pipa ukuran besar yang dipakai untuk pendistribusian air ke warga.

Dampaknya, antara air yang masuk kedalam bak lebih sedikit dari yang keluar. Hal ini mengakibatkan bak penampung cepat habis.

Awalnya warga merasa bersyukur karena dengan SPAM ini bisa menikmati air yang layak. Namun kondisi SPAM yang tidak berfungsi ini sama dengan buang-buang anggaran.

Lurah Kelurahan Adang, Elias Mouw merasa prihatin dengan gagalnya proyek pembangunan SPAM ini.

Setiap kali berkunjung ke warga, keluhan yang sama selalu disampaikan warga. Hal yang sering disebutkan warga biasanya air paling susah keluar berada di wilayah Pasar Kokar dan sekitarnya.

Elias juga menyebut, setelah dilakukan pengecekan ternyata ada beberapa item pekerjaan yang diduga tidak sesuai dengan perencanaan.

Mungkin ada baiknya, Pemkab Alor memanggil kontraktor pembangunan proyek SPAM untuk menuntut adanya perbaikan proyek SPAM, agar warga tidak dirugikan. Mengingat, akses air bersih merupakan hak bagi warga yang harus dipenuhi oleh pemerintah. 

Artikel Lainnya  Potret Perjuangan Warga Lingga Demi Dapatkan Air Bersih