Perilaku Hemat Air Berdampak Baik untuk Kesehatan

Perilaku Hemat Air Berdampak Baik untuk Kesehatan
Perilaku Hemat Air Berdampak Baik untuk Kesehatan

Perilaku Hemat Air – Air merupakan salah satu sumber kehidupan yang penting bagi manusia. Penggunaan air di Indonesia juga termasuk tinggi.

Hanya saja tetap harus hati-hati dan waspada ketika mengonsumsi air bersih.

Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), penggunaan air di beberapa kawasan di Indonesia misalnya Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, serta Bali dan Nusa Tenggara sudah masuk dalam status kondisi kritis sedang sampai berat.

Penggunaan air di kawasan tersebut sudah mencapai 50 hingga 100 persen yang dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan, mulai dari kegiatan rumah tangga, industri sampai bidang pertanian.

Tingginya pemakaian air ini mempunyai efek pada kualitas air yang semakin memburuk. Footprint Program Manager dari WWF Indonesia, Tri Agung Rooswiadji mengungkapkan bahwa semakin turunnya kualitas air ini bisa berefek pada risiko kesehatan manusia yang ikut memburuk.

Saat webinar dalam rangka Hari Air Sedunia tahun ini, Agung mengatakan kebutuhan air manusia makin tinggi, hampir sekitar 60 persen tubuh terdiri atas air, sehingga air sungguh penting namun akan menjadi buruk jika kualitasnya terus menurun.

Menurut Agung adanya polusi ditambah dengan berbagai macam zat kimia yang dapat mengotori air apalagi rumah tangga yang sering membuang limbah sembarangan ke sungai dapat mencemari air dan makhluk hidup di sungai, seperti ikan yang biasanya dimakan manusia.

Dampak buruk bagi kesehatan ini tidak terlihat dalam jangka waktu dekat, namun dalam jangka waktu lama pasti berefek pada tubuh manusia.

Kemungkinan tubuh manusia mengalami gangguan atau bahkan kerusakan akibat mengonsumsi  air kotor atau ikan yang terkontaminasi.

Dikutip dari Eva, penyakit seperti gastrointestinal, sistem saraf atau efek reproduksi, dan penyakit kronis seperti kanker dapat terjadi jika terlalu kerap mengonsumsi air yang tercemar.

Artikel Lainnya  Jumlah Konsumsi Air di 2020 Turun Selama Covid-19

Masuknya bahan kimia melalui air minum bisa mengakibatkan berbagai dampak kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca Juga: Air, Teman Kehidupan Kita yang Seringkali Terabaikan

Masuknya bahan kimia dosis tinggi bisa mengakibatkan perubahan warna kulit atau yang lebih parah seperti kerusakan pada sistem saraf atau organ.

Banyak penyakit yang ditularkan lewat air diakibatkan oleh mikroba seperti demam tifoid atau kolera.

Penyakit yang lebih umum diakibatkan oleh virus, bakteri, dan parasit bisa mengakibatkan penyakit perut, muntah, diare, sakit kepala, demam, hingga gagal ginjal.

Ada baiknya lebih bijaksana dalam menggunakan air dengan perilaku hemat air untuk mencegah penurunan kualitas air yang dapat mengganggu kesehatan tubuh manusia.