Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air DKI berencana memberikan subsidi air bersih pada warganya. Hal itu dilakukan untuk membantu biaya produksi air minum agar tersedia pelayanan yang berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
Langkah memberi subsidi adalah tepat karena mahalnya harga air bersih bagi kalangan bawah di Jakarta, sementara kebutuhan air bersih adalah mutlak harus terpenuhi. Hal ini akan sangat membantu meringankan beban sebagian masyarakat, terlebih di saat pandemi seperti sekarang.
Perlu diketahui bahwa usulan subsidi ini berasal dari PD PAM Jaya. Subsidi yang diusulkan meliputi skema pelayanan air minum, ketepatan objek subsidi, dan perhitungan besaran subsidi. Selanjutnya Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta akan melakukan review dan verifikasi terkait usulan subsidi tersebut.
Informasi tersebut tertulis dalam laman Instagram Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta @dinas_sda. Menurut Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Pengadaan air bersih bagi kebutuhan harian warga DKI menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta.
“Dalam upaya meningkatkan pelayanan air bersih, Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan subsidi air bersih yang saat ini dalam proses,” seperti dikutip Jumat (28/5/2021).
Air sangat penting untuk memastikan kebutuhan air di Ibu Kota terfasilitasi dengan baik. Tujuan pemberian subsidi air untuk membantu biaya produksi air minum agar tersedia pelayanan air minum yang berkualitas dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
“Objek subsidi SPAM melalui kios air bersih, SPAM dengan teknologi Sea Water Reserve Osmosis (SWRO) Kepulauan Seribu,” lanjut keterangan tertulis di Instagram Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta @dinas_sda.
Air bersih yang layak adalah kebutuhan dasar manusia. Salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) pada sektor lingkungan hidup adalah memastikan masyarakat mencapai akses universal air bersih.
Baca Juga : WASH Bantu Tingkatkan Sanitasi
Skema pemberian subsidi air bersih di Jakarta ini layak untuk terus dilakukan, bahkan jika perlu diperluas, misalnya subsidi untuk keringanan biaya pemasangan instalasi air pipa bagi masyarakat kalangan bawah. Hal ini perlu dilakukan agar warga Jakarta tidak terus menerus mengambil air tanah yang bisa menyebabkan wilayah Jakarta bisa tenggelam lebih cepat.
