Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Ampera Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, melakukan terobosan yang memungkinkan para pelanggan untuk bisa bayar tagihan air bersih hanya lewat smartphone.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus menyambut HUT ke-44, Perumdam Tirta Ampera meluncurkan aplikasi Bayar Banyu, platform digital bagi pelanggan untuk membayar tagihan air melalui handphone.
Direktur Utama Perumdam Tirta Ampera, Sunarno mengatakan bahwa adanya aplikasi ini mempermudah pelanggan dalam membayar tagihan secara online.
Membayar tagihan dapat melalui handphone. Aplikasi ini dikelola oleh Koperasi Tirta Ampera.
Jika cara pembayaran sebelumnya melalui Bank dan lainnya, pelanggan selama ini dibebani biaya administrasi Rp 2 ribu, maka melalui aplikasi Bayar Banyu ini pelanggan tidak dikenakan biaya administrasi.
Menurut Dirut Sunarno, tujuan digunakannya aplikasi Bayar Banyu tersebut adalah untuk mempererat hubungan pelanggan dengan Perumdam Tirta Ampera melalui platform digital serta meningkatkan kesadaran penggunaan keuangan digital kepada warga Boyolali.
Aplikasi Bayar Banyu adalah Customer Relationship Management (CRM) dua arah yang terintegrasi antara tagihan (billing) dan perintah kerja (work order).
Dengan adanya kemudahan layanan dari aplikasi Banyu Biru ini, maka jalur keluhan dan layanan pelanggan lebih terintegrasi, yang akan memudahkan Perumdam Tirta Ampera menyelesaikan keluhan pelanggan. Dengan aplikasi ini data pelanggan juga lebih mudah diperbaharui.
Bupati Boyolali, M Said Hidayat yang turut diundang dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa Pemkab Boyolali berharap layanan Perumdam Tirta Ampera Boyolali ke depan semakin baik untuk memenuhi kebutuhan air minum warga Boyolali.
Pemkab Boyolali berharap Perumdam Tirta Ampera Boyolali terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan kemudahan-kemudahan termasuk dengan program yang diluncurkan kali ini, yaitu aplikasi Bayar Banyu.
Baca Juga: Air Bersih, Masalah Utama Bagi Warga Jakarta
Menurut Bupati Said Hidayat, kebutuhan air bersih di Boyolali sebagian besar sudah terpenuhi, namun ada beberapa kecamatan saat musim kemarau tiba masih sering membutuhkan bantuan air bersih dengan dropping menggunakan mobil tangki.
Kecamatan tersebut adalah Wonosamodro dan Tamansari, karena mengalami kekurangan air bersih akibat kekeringan dan belum mendapatkan layanan dari Perumdam Tirta Ampera seperti kecamatan lainnya.
Inovasi oleh Perumdam Tirta Ampera layak menjadi model bagi PDAM lainnya, karena pada dasarnya pelanggan selalu ingin dimudahkan selain tentu saja kualitas layanan air harus selalu baik.
