Air Bersih, Masalah Utama Bagi Warga Jakarta

Masalah Utama Bagi Warga Jakarta
Masalah Utama Bagi Warga Jakarta

Air bersih masih menjadi masalah utama bagi warga Jakarta. Di beberapa tempat mungkin air berlimpah dan sangat mudah diakses dengan harga yang wajar.

Namun, di beberapa tempat lainnya air bersih susah diakses dan tidak ada pilihan selain membeli air pikulan atau tangki yang harganya mahal.

Ada kesenjangan yang sangat mencolok antara daerah yang mendapat layanan air pipa dengan daerah yang belum terlayani.

Bagi daerah yang belum terlayani air pipa dapat dipastikan akses air bersih bakal sulit.

Dulu, bagi daerah yang belum mendapat layanan air pipa, mungkin masih dapat menggunakan air tanah.

Namun sekarang, untuk ukuran rumah tangga, rasanya sulit untuk mendapatkan air tanah karena adanya pencemaran atau intrusi air laut di daerah pesisir.

Gedung-gedung tinggi di Jakarta yang dengan sengaja menyedot air tanah dengan peralatan canggih mampu mengebor sampai 100-200 meter.

Hal ini tentu masih menjadi persoalan besar tentang penurunan muka tanah di Ibu Kota.  

Kurang lebih 12 tahun lamanya, Rusun City Garden Cengkareng yang sudah dihuni warga belum tersambung dengan jaringan air pipa.

Tanpa bisa menggunakan air tanah, penghuni rusun hanya bisa berharap pada air pipa PAM Jaya yang tidak kunjung dipasang.

Untuk keperluan sehari-hari, penghuni Rusun City Garden mau tidak mau harus membeli air galon atau tangki.

Setiap bulan harus membayar paling sedikit Rp. 300.000 untuk membeli air bersih dari luar, biaya ini tentu saja lebih mahal dari pada berlangganan air dari PAM Jaya.

Memasuki tahun 2014, pihak developer membangun sarana pengolahan air bersih untuk penghuni rusun.

Namun demikian, sejak 3 tahun terakhir air dari fasilitas tersebut berbau dan tidak layak pakai.

Artikel Lainnya  Air Bersih dan Sanitasi Layak, Kunci Utama Perempuan Indonesia Maju

Menurut pengakuan penghuni, air keruh, atau warnanya menghitam bahkan setelah dijernihkan memakai filter sekalipun.

Penghuni tidak mengetahui dari mana asal air tangki yang didatangkan pengelola. Walaupun tercemar, mereka tetap harus memakai dan menghemat air sebisa mungkin untuk keperluan sehari-hari.

Baca Juga: Cari Air Bersih, Anak-anak Lelogama Jalan Sejauh 4 Km

Tentu saja, kondisi seperti ini berdampak buruk bagi kesehatan penghuni.

Penghuni Rusun City Garden telah berulang kali menyampaikan protes sekaligus menuntut sanksi bagi developer karena dianggap melawan hukum dan etika dalam proses pelayanan publik.

Dari kasus Rusun City Garden ini, ternyata konflik air senantiasa mengintai warga Jakarta seiring menyusutnya cadangan air tanah di Jakarta.

Sampai saat ini pun kasus krisis air di Rusun City Garden Cengkareng masih berlarut-larut dengan penghuni melakukan upaya hukum.