Kemarau Tiba, 19 Desa di Lumajang Terancam Krisis Air Bersih

Desa di Lumajang Terancam Krisis Air Bersih
Desa di Lumajang Terancam Krisis Air Bersih

Warga 19 Desa dari 7 Kecamatan di Kabupaten Lumajang selalu khawatir saat memasuki musim kemarau. Sebentar lagi, mereka akan mengalami krisis air bersih seperti yang terjadi seperti tahun sebelumnya.

Tujuh kecamatan tersebut meliputi Kecamatan Ranuyoso, Kecamatan Klakah, Kecamatan Kedungjajang, Kecamatan Randuagung, Kecamatan Padang, Kecamatan Gucialit dan Kecamatan Kota Lumajang.

Ada 4 desa di 1 kecamatan yang dinyatakan paling parah akan mengalami krisis air bersih, yaitu Desa Jenggrong, Desa Sumber Petung, Desa Wonoayu dan Desa Meninjo Kecamatan Ranuyoso.

Wawan, salah satu warga asal Jenggrong mengatakan jumlah daerah yang rawan krisis air bersih dapat berubah sewaktu waktu. Mengingat, prediksi tersebut berdasarkan data tahun 2021 lalu. 

Untuk menghadapi krisis air yang terjadi tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan BPBD Lumajang telah mempersiapkan 4 truk tangki dengan kapasitas masing masing 5000 liter. Keempat truk tersebut, akan melakukan dropping air bersih ke sejumlah daerah yang memerlukan.

Baca Juga : Sanitasi Buruk dan Dampaknya Terhadap Sumber Air Jakarta

Secara sekilas, langkah Pemkab Lumajang dan BPBD memang tepat dengan melakukan antisipasi mempersiapkan bantuan air bersih. Namun jika dilihat secara lebih luas, tindakan ini merupakan solusi sementara. 

Sebagai pihak yang bertanggung jawab, Pemkab Lumajang melalui PDAM setempat hendaknya mempunyai strategi jangka panjang untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan membangun akses air bersih demi memenuhi kebutuhan air bersih. 

Melalui pembangunan jaringan pipa air bersih, warga Lumajang seharusnya tidak akan khawatir lagi karena bisa mengakses air bersih sekalipun krisis air terjadi saat musim kemarau.

Artikel Lainnya  7 Cara Bijak Menghemat Air di Rumah