Sanitasi Buruk dan Dampaknya Terhadap Sumber Air Jakarta

Kualitas Air & Sanitasi Buruk Penyebab Utama Stunting
Kualitas Air & Sanitasi Buruk Penyebab Utama Stunting

Potret buruk sanitasi Jakarta jelas tergambar di Gang Sekretaris di Tanjung Duren Utara, Grogol, Jakarta Barat. Warga yang bermukim di sini masih membuang limbah MCK langsung ke Kali Gendong, kali kecil yang melintasi wilayah ini.

Kesan kumuh langsung terlihat dengan bau tidak sedap yang berasal dari Kali Gendong itu begitu tajam menyengat hidung. Namun, sepertinya warga di permukiman padat dan lembap itu sudah biasa dengan bau busuk tersebut.

Bau tidak sedap itu berasal dari kotoran yang tersumbat di Kali Gendong, yang berukuran 1,5 meter. Di dekat permukiman ini ada juga kali yang lebih besar, namanya Kali Sekretaris. Tetapi, keadaan Kali Gendong tampak lebih keruh dan tercemar.

Baca Juga : Perhatikan! Ini 3 Ciri Air Bersih yang Layak Konsumsi

Melihat buruknya sanitasi di Jakarta dengan warganya yang membuang kotoran ke sungai tentu bisa membuat Kali Gendong, salah satu sumber air bersih, ikut tercemar.  

Hal ini tentu memberikan sedikit banyak gambaran bagaimana sungai yang lain di Jakarta. Dengan masih banyaknya warga secara langsung membuang kotoran, dapat dipastikan untuk menggunakan air sungai di Jakarta sebagai air baku hanyalah mimpi.

Oleh sebab itu, pembangunan septic tank adalah suatu keharusan demi kesehatan dan mencegah pencemaran di kali. Dengan harapan kondisi kualitas air akan semakin baik dan dapat dijadikan sumber air bersih.

Dengan tersedianya sumber air bersih yang cukup, kemungkinan besar krisis air bersih tidak akan terjadi. Warga pun dapat hidup dengan baik.

Akses air bersih harus menjadi tanggung jawab pemangku kepentingan, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta dan Kementerian PUPR yang mempunyai wewenang untuk mengelola air permukaan. 

Artikel Lainnya  Warga Sikka Berjalan 1 KM Lebih Hanya untuk Air Bersih

Kasihan apabila warga Jakarta sampai mengalami krisis air bersih yang diakibatkan minimnya sumber air bersih. Terlebih jika warga miskin yang mengalami kondisi ini, pasti mereka akan menjadi korban utama dari ketidakseriusan pemerintah dalam memberikan hak air bersih bagi rakyatnya.