Kelangkaan Air Ancaman Nyata Bagi Indonesia

Kelangkaan Air Ancaman Nyata Bagi Indonesia
Kelangkaan Air Ancaman Nyata Bagi Indonesia

Kelangkaan air menjadi ancaman nyata bagi Indonesia seiring dengan berkurangnya hutan dan juga terjadinya perubahan iklim di Planet Bumi. 

Rancangan Teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 yang dikeluarkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyebutkan, kelangkaan air di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara diperkirakan meningkat hingga tahun 2030. 

Proporsi luas wilayah krisis air meningkat dari 6,0% di tahun  2000 menjadi 9,6% di tahun 2045. Kualitas air diperkirakan juga menurun signifikan.

Apa yang tertuang di dalam RPJMN 2020-2024 dapat dilihat di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo, yang mengalami kekeringan.

Hilangnya sumber air ini terjadi sejak awal musim kemarau yang datang sekitar Maret-April. Krisis air pun mengepung kehidupan warga terdampak.

Mereka sulit mendapatkan sumber air dari alam, dan terpaksa merogoh kocek untuk membeli air.

Sedangkan perekonomian pun terganggu selama kekeringan, khususnya pertanian. Ancaman krisis air kini memang menghantui warga.

Krisis air di Indonesia, khususnya di Jawa memang cukup memprihatinkan. Dari data yang dikumpulkan Aksi Cepat Tanggap (ACT) pada tahun 2019, kebutuhan air warga sangatlah tinggi selama kemarau, sedangkan sumber air menyusut bahkan hilang akibat kemarau panjang.

Kharis Pradana dari ACT DI Yogyakarta mengatakan, untuk wilayah DI Yogyakarta saja kebutuhan air warga telah mencapai lebih dari satu juta liter.

Hal ini dilihat dari jumlah pendistribusian air dari ACT Di Yogyakarta sejak akhir Juni hingga 21 Oktober 2019.

“Pendistribusian kami berfokus di Gunungkidul dan Kulon Progo yang menjadi wilayah terparah kekeringan, di samping itu wilayah lain juga ACT kirim air. Saat ini sudah satu juga liter lebih air didistribusikan, tapi itu pun belum mampu memenuhi kebutuhan air warga di Yogyakarta secara menyeluruh,” ungkap Kharis.

Artikel Lainnya  Permasalahan Pipanisasi Air Bersih Jakarta

Baca Juga: Ini Kriteria Warga Jakarta Dilarang Pakai Air Tanah

Sementara itu, secara nasional, ACT telah mendistribusikan lebih dari 4 juta liter air bersih di 19 provinsi yang terdampak kekeringan dan krisis air bersih.

Jutaan air bersih ini menjangkau hampir 300 ribu jiwa di 93 kabupaten/kota selama kurun waktu Juli-Oktober 2019.

Melihat informasi data dalam RPJMN 2020-2024, kelangkaan air di Jawa diakibatkan beberapa faktor. Utamanya ialah tutupan hutan serta keanekaragaman hayati yang tiap saat terus berkurang.

Untuk itu, perhatian khusus perlu diberikan terhadap kondisi cadangan air di Pulau Jawa, mengingat pulau ini juga dihuni jutaan orang.

Penanaman hutan kembali adalah salah satu yang harus dilakukan untuk menyiasati ancaman kelangkaan air.