Permasalahan Pipanisasi Air Bersih Jakarta

Permasalahan Pipanisasi Air Bersih Jakarta
Permasalahan Pipanisasi Air Bersih Jakarta
Permasalahan Pipanisasi Air Bersih Jakarta
Permasalahan Pipanisasi Air Bersih Jakarta

Permasalahan air bersih bagi warga yang tinggal di Ibukota Jakarta masih belum menemui titik solusi yang tepat. 

Tidak dapat dipungkiri, air bersih merupakan kebutuhan vital bagi warga kota Jakarta untuk bisa keberlangsungan hidupnya. 

Warga kota tidak hanya menggunakan air bersih untuk kebutuhan pokok, seperti minum, memasak, mandi, mencuci, dan kegiatan lainnya.

Jakarta menghadapi banyak keruwetan permasalahan terkait penyediaan air bersih untuk warganya, salah satunya adalah masalah jaringan pipa. 

Pihak Palyja mengaku ada 3000 km dari 6000 km yang dikelola pihaknya adalah jaringan pipa peninggalan Belanda. 

Bisa dibayangkan umur pipa-pipa itu. Pihak Palyja menjelaskan, pihaknya bukan tidak mau melakukan penggantian, namun ada sejumlah kendala yang dihadapi sehingga penggantian tidak bisa dilakukan. Kendala-kendala yang dimaksud adalah sebagai berikut.

Pertama, tidak adanya peta asli yang bisa menunjukkan lokasi pipa utama jaringan instalasi air yang dikelola Palyja. 

Pihak Palyja sudah berusaha keras untuk mendapatkan peta asli itu dengan menelusuri pihak-pihak yang mempunyai kemungkinan menyimpan peta asli tersebut, termasuk mencari di PAM Jaya, namun hasilnya nihil.

Kedua, kendala perizinan, terkait kegiatan penggalian karena instalasi pipa air yang dikelola Palyja seluruhnya berada di dalam tanah. 

Pihak Palyja mengatakan, mendapatkan izin menggali 1 km saja susahnya bukan main, apalagi izin untuk menggali sejauh 3000 km.

Kendala ketiga adalah kendala pembiayaan. Setiap penggantian jaringan instalasi pipa membutuhkan investasi baru yang tidak sedikit. Khusus di Kota Jakarta, sumber dana investasi baru berasal dari tarif.

Perkembangan terbaru, menurut pihak Palyja sudah tersedia dana hingga 27 triliun rupiah untuk menyalurkan air bersih ke seluruh warga kota Jakarta. 

Dana tersebut digunakan untuk membangun pipa dan jaringan distribusi, membenahi masalah kebocoran pipa, dan membangun SPAM (Sistem Pengolahan Air Minum) untuk menambah pasokan air bersih.

Artikel Lainnya  Toilet Pengompos, Solusi Alternatif Hadapi Krisis Air Bersih

Jika masalah dana sudah teratasi, kendala pertama dan kedua seharusnya juga bisa diselesaikan. 

Baca Juga: Gadis 11 Tahun Asal AS Temukan Sensor Kadar Timbal Air

Masalah peta asli mungkin bisa ditelusuri ke Belanda, jika pun peta itu tidak ada, ijin penggalian harus diberikan seluas-luasnya.

Artinya, dibutuhkan kerja sama lintas sektoral dengan instansi terkait karena tidak tertutup kemungkinan pihak Palyja harus membongkar jalan dan, mungkin, bangunan-bangunan di Jakarta. 

Tentu saja, pihak Palyja pun harus memperbaiki kembali jalan dan bangunan yang terdampak perbaikan pipa ini.