AIRKAMI.ID, Sebanyak 50 kepala keluarga (KK) di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali mengalami kesulitan air bersih karena jaringan pipa air rusak dilanda banjir bandang. Tercatat sebanyak 1.785 pipa air hancur disapu air bah pada hari Sabtu (11/2/2023).
Perbekel Desa Banyupoh, I Ketut Bijaksana mengungkapkan sebanyak 50 KK terdampak tersebar di tiga banjar dinas, yaitu Banjar Dinas Kerta Kawat, Banjar Dinas Geria, dan Banjar Dinas Melanting.
Menurut Perbekel I Ketut Bijaksana, warga mempunyai kelompok pengelolaan air yang bersumber dari sumur bor. Jaringan pipa air yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat tersebut hancur tidak berbekas diterjang banjir bandang.
Dampaknya, warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk dimanfaatkan bagi keperluan sehari-hari, seperti memasak dan mandi, cuci, kakus (MCK).
Saat ini, warga harus mengantre untuk memperoleh akses air bersih yang disediakan oleh PDAbenM Kabupaten Buleleng, Damkar, dan BPBD Buleleng, sambil menunggu jaringan pipa diperbaiki.
Hingga kini, belum ada bantuan dari Dinas Sosial Buleleng (Dinsos) yang diserahkan kepada warga terdampak. Namun, berdasarkan informasi, bantuan dari Dinsos Buleleng sedang dipersiapkan.
Perbekel I Ketut Bijaksana mengatakan bencana banjir bandang tersebut terjadi secara tiba-tiba. Sementara, saat itu tidak ada hujan, Ketut menduga hujan terjadi di hulu sungai yang berbatasan dengan Kabupaten Jembrana.
Mungkin ada baiknya untuk dipertimbangkan agar PDAM Buleleng dapat melakukan pipanisasi di Desa Banyupoh, mengingat jaringan pipa yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat tidak sebaik jaringan milik PDAM.
Melalui adanya layanan air pipa dari PDAM Buleleng, akses air bersih bagi warga Desa Banyupoh lebih lebih terjamin dan berkelanjutan.
 di Buleleng mengalami kesulitan air bersih karena jaringan pipa air rusak dilanda banjir bandang.){kind=link}