Jaringan Distribusi Air Ditutup, Pelanggan PDAM Bima Terancam Krisis Air

PDAM Bima ditutup Karyawan
Jaringan Distribusi Air Ditutup, Pelanggan PDAM Bima Terancam Krisis Air

AIRKAMI.ID, Ribuan pelanggan air bersih di Bima sudah 3 hari tidak memperoleh air akibat jaringan distribusi ditutup oleh karyawan PDAM Bima. Tindakan tersebut dipicu karena karyawan merasa kecewa atas tunggakkan gaji dengan total 3,4 miliar belum dibayar oleh perusahaan.

Sebaran pelanggan yang berhasil dikonfirmasi adalah warga di Kelurahan Melayu, Tanjung, Dara dan Paruga. Mereka terancam mengalami krisis air bersih.

Bukan hanya menutup jaringan distribusi, 50 karyawan yang sudah di-PHK tersebut melakukan aksi dengan menduduki kantor PDAM Bima. Praktis kantor yang bertanggung jawab melayani penyediaan air bersih itu lumpuh.

Dalam aksinya, 50 karyawan yang di-PHK membakar ban bekas dan kayu di depan Kantor PDAM Bima. Mereka sangat marah dengan sikap Pemda Bima sebagai pemilik tunggal perusahaan.

Mereka menganggap Pemda Bima tidak mempunyai itikad baik untuk membayar tunggakan gaji karyawan yang mencapai Rp3,4 miliar. Angka sebesar itu diklaim terhitung selama 29 bulan masa kerja.

Artikel Lainnya  Embung Bolong Kering, Ribuan Pelanggan PDAM Nunukan Krisis Air Bersih

Padahal putusan perkara sampai tingkat Mahkamah Agung (MA) RI telah dimenangkan oleh karyawan. Sesuai keputusan tersebut, PDAM Bima diharuskan melunasi tunggakan gaji dan hak lain yang belum dibayar selama 29 bulan masa kerja.

Musannif, perwakilan dari karyawan yang melakukan aksi bahkan mengeluarkan ancaman akan membakar Kantor PDAM Bima.

Selama melakukan aksi pendudukan, mereka berkemah di halaman Kantor PDAM. Baik Direksi PDAM Bima maupun Bupati Bima tidak pernah menemui peserta aksi. Padahal, mereka sudah melakukan aksinya hampir dua pekan lamanya.

Kondisi ini dikeluhkan salah seorang pelanggan bernama Atun asal Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasana’e Barat Kota Bima.

Artikel Lainnya  Air PDAM Ternate Mati, 10 Hari Pelanggan Fitu Puncak Kekeringan

Dia mengatakan debit layanan air pipa mulai berkurang sejak Senin (20/12/2022) kemarin. Sampai hari Kamis siang, sudah mati total.

Di tengah upaya mengkampanyekan penggunaan air bersih perpipaan, kasus di Bima ini seharusnya menjadi pelajaran bagi PDAM di kota lain di Indonesia agar bisa melunasi kewajiban perusahaan untuk membayar gaji karyawannya secara tepat waktu. 

Dikarenakan apabila kejadian ini dibiarkan begitu saja dapat berimbas kepada terganggunya layanan air bersih pelanggan PDAM, dan bisa mengakibatkan terjadinya krisis air bersih di suatu daerah.   

Artikel Lainnya  Pipa PDAM Padang Bocor, Distribusi Air di Sejumlah Wilayah Mati