Jakarta Diteror Krisis Air Bersih, Masihkah Ada Jalan?

Jakarta DiJakarta Diteror Krisis Air Bersih, Masihkah Ada Jalan?teror KrJakarta Diteror Krisis Air Bersih, Masihkah Ada Jalan?isis Air Bersih
Jakarta DiJakarta Diteror Krisis Air Bersih, Masihkah Ada Jalan?teror KrJakarta Diteror Krisis Air Bersih, Masihkah Ada Jalan?isis Air Bersih

Jakarta Diteror Krisis Air Bersih – PAM Jaya mempunyai target setidaknya pada tahun 2030 atau delapan tahun lagi dari sekarang mampu melayani 100 persen penyediaan air bersih untuk semua warga Jakarta. Sekarang ini masih ada 4 jutaan yang menjerit masih kesulitan air bersih.

Mungkin terkesan ambisius, mengingat ada hambatan serius dalam hal sumber air bersih. Sejauh ini, Jakarta hanya bisa menyediakan sumber air bersih sebesar 6 persen, berasal dari tiga sungai yang mengalir di Ibu Kota.

Jakarta sendiri mempunyai 13 sungai, namun airnya mengalami pencemaran dalam kategori sedang hingga berat. Sepertinya perlu strategi khusus untuk dapat meningkatkan kualitas air sungai di Jakarta.

Pencapaian target 100 persen harus menjadi perhatian serius bagi penanggung jawab air bersih di Jakarta, dalam hal ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta melalui PAM Jaya harus benar-benar dapat mengatasi permasalahan pokok dalam penyediaan air di Jakarta, terutama terbatasnya sumber air bersih di Jakarta.

Direktur Pelayanan PAM JAYA, Syahrul Hasan dalam diskusi bertajuk Kapan Sumber Air Bersih Jakarta Dapat Diandalkan? mengatakan, sumber-sumber air bersih di Jakarta seperti sungai, danau maupun embung, tidak dapat memenuhi pasokan untuk 36 persen warga yang belum terlayani.

Baca Juga: Siap-siap! Dampak Perubahan Iklim Sebabkan Krisis Air Bersih

Melihat sumber air bersih di Jakarta terbatas, sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam memenuhi air bersih bagi warga Ibu Kota, sudah saatnya PAM Jaya memikirkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya bisa dengan mengoptimalisasi dan revitalisasi 55 waduk yang sudah ada.  

Selain itu,.alternatif solusi yang bisa diterapkan bisa dengan mencari teknologi yang efektif dan efisien untuk dapat mengolah 13 air sungai di Jakarta, atau bisa meniru China yang menerapkan teknik desalinasi dengan mengolah air laut menjadi air bersih.

Artikel Lainnya  Warga Masbagik Kesulitan Air Bersih, Pemda Ke Mana?