Perserikatan Bangsa-Bangsa memproyeksikan bahwa pada tahun 2025, dua pertiga populasi dunia kemungkinan akan hidup di bawah kondisi kekurangan air bersih. Ada 5 kota di dunia yang menghadapi tantangan serius dalam menyediakan air bersih yang memadai bagi warganya.
Sekarang ini, sekitar 771 juta orang, atau 1 dari 10 tidak mempunyai akses ke air bersih dan 1,7 miliar orang, atau 1 dari 4 tidak mempunyai akses ke toilet.
Banyak kota di dunia yang semakin padat dan mempunyai masalah krisis air bersih yang mengancam kesejahteraan di masa yang akan datang.
Berikut ini daftar kota yang memiliki resiko kehabisan air bersih akibat pencemaran atau hal lain:
- Cape Town, Afrika Selatan
Cape Town mengalami kekurangan air yang parah, menghiasi berita utama pada tahun 2017 dan 2018, saat bendungan di wilayah Western Cape hanya mempunyai kapasitas 13,5%, dan sejak itu Cape Town terus-menerus dalam bahaya kehabisan air.
- Bengaluru, India
Beberapa kawasan di pinggiran kota India ini, misalnya Bellandur, membangun ribuan gedung apartemen yang tidak mempunyai akses air.
Daerah-daerah ini tidak terhubung dengan jalur pasokan air utama kota, serta cuaca kering juga sudah mengakibatkan banyak sumur bor mengering.
- São Paulo, Brasil
Pada tahun 2014 dan 2015, Sao Paulo menyatakan “keadaan bencana” akibat reservoir air hanya menampung 5 persen dari jumlah maksimumnya, yang hanya cukup untuk kebutuhan kota selama satu bulan.
Baca Juga: 94 Persen Air Bersih Jakarta Dipasok dari Luar Daerah
Deforestasi hutan hujan Amazon mengurangi kelembaban yang mendorong terbentuknya awan hujan disebutkan berkontribusi pada rendahnya curah hujan, ditambah dengan perencanaan yang buruk dari pihak berwenang.
