Ancaman mikroplastik sudah di depan mata. Penyebarannya sudah demikian mengkhawatirkan, karena ada dimana-mana. Dari air tanah, air sungai sampai buah dan ikan di pasar. Perlu strategi khusus untuk mengurangi penggunaan plastik, terutama yang sekali pakai.
Mikroplastik adalah partikel plastik dengan ukuran kurang dari 5 mm. Terdapat dua tipe mikroplastik, yaitu primer dan sekunder.
Mikroplastik primer, yang diproduksi dengan ukuran yang sangat kecil, misalnya polyethylene microbeads yang banyak terdapat pada produk-produk perawatan tubuh dan kecantikan. Sementara mikroplastik sekunder berasal dari plastik sekali pakai yang berukuran lebih besar.
Hasil riset menyebutkan, mikroplastik sudah ditemukan di air tanah di negara-negara di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Hal itu diketahui dari analisis 159 sampel air ledeng dan air tanah dari sebuah penelitian yang dikerjakan oleh Orb Media bersama ilmuwan dari University of Minnesota dan State University of New York.
Sementara itu, dosen senior di Departemen Biologi UI Dr. Mufti Petala Patria menjelaskan bahwa hasil riset pada hewan percobaan, mikroplastik akan membawa pengaruh pada perubahan kromosom yang bisa mengakibatkan infertilitas, obesitas, dan kanker.
Mikroplastik juga bisa memicu respon imun yang tidak normal. Seluruh dampak negatif tersebut kemungkinan bisa terjadi pada manusia.
Baca Juga: Indonesia Belum Manfaatkan Sumber Air Bersih Secara Maksimal
Namun demikian, perlu penelitian lebih dalam untuk mengetahui sejumlah penyakit yang dapat disebabkan oleh paparan mikroplastik yang masuk ke dalam pencernaan manusia.
Kampanye membatasi penggunaan plastik harus terus dilakukan termasuk mendaur ulang sampah plastik dan mengintensifkan kegiatan membersihkan sampah plastik di tempat pembuangan akhir sampah, sungai, danau dan laut.
