Gerakan Menabung Air Solusi Cegah Krisis Air Bersih

Dua hal itu menjadi fokus Bambang yang kemudian ia sampaikan pada pengurus RW lain. Merasa tak mempunyai banyak pengetahuan tentang penanggulangan banjir, Bambang banyak belajar pada akademisi. Teman diskusinya saat itu adalah Rektor Universitas Brawijaya, M Bisri.

Dari diskusi tersebut, Bambang mulai mengenal sistem penyerapan air biopori dan sumur injeksi. Bambang juga menyadari bahwa sistem kanalisasi dengan cara pemasangan gorong-gorong dan pembentukan saluran air, hanya bersifat memindahkan musibah.

Akhirnya, dipilihlah model memasukkan air hujan ke dalam biopori dan sumur injeksi.

“Awalnya warga menolak. Saya pasang saja di depan rumah saya sendiri,” ujar pria yang pernah mengenyam pendidikan pertanian di Universitas Brawijaya itu.

Meski satu sumur injeksi belum dampak signifikan terhadap pengurangan banjir, warga mulai melihat sisi baiknya. Lambat laun, sumur injeksi tambahan mulai dibangun, baik oleh warga atau bantuan mahasiswa.

Kini sudah ada 50 sumur injeksi dan 1000-an biopori. Banjir pun sudah tak pernah masuk ke perumahan warga dalam enam tahun terakhir.

Gerakan Menabung Air yang sukses di Kampung Glintung akhirnya diperluas menjadi Gerakan Indonesia Menabung Air dengan peserta mencapai 1000 lebih kampung di Indonesia.

Berkat Gerakan Menabung Air, pada tahun 2016 Kampung Glintung masuk nominasi 15 besar Guangzhou International Award for Urban Innovation. Berikutnya pada tahun 2018, Bambang Irianto diganjar penghargaan Kalpataru dari Presiden Jokowi.

Artikel Lainnya  Kamu Anak Jakarta? Udah Ngalamin 4 Hal Ini Belum?