Dampak Tambang Toba, Warga: Sumber Air Jadi Keruh

Dampak Tambang Toba
Dampak Tambang Toba

Dampak Tambang Toba – Warga Desa Siantar Tonga Tonga 1, Kecamatan Siantar Narumonda, Kabupaten Toba, Sumatera Utara sedang resah karena sumber air minum yang biasa digunakan keruh dan kotor. Warga menduga keruhnya sumber air dampak dari aktivitas pertambangan batu.

Warga dengan terpaksa harus membeli air minum. Sementara untuk keperluan lainnya, warga mengumpulkan air hujan.

Warga sudah mengeluh kepada pemerintah serta menuntut pengusaha tambang agar menghentikan aktivitasnya serta memperbaiki fasilitas yang rusak.

Jonson Silitonga, warga setempat mengatakan dirinya terpaksa membeli air untuk minum. Sementara untuk kegiatan mandi dan cuci menggunakan air hujan yang ditampung terlebih dahulu, saat menggelar aksi di Kantor Bupati Toba, Jumat, 11 Maret 2022.

Merespon keluhan warga, pihak pemerintah melakukan peninjauan lokasi tersebut pada pada hari Sabtu, 12 Maret 2022.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Toba, Rajaipan Sinurat pada Selasa, 15 Maret 2022 pagi mengatakan bahwa pihaknya sudah mendatangi lokasi dan menyaksikan beberapa fasilitas umum yang rusak akibat banjir bandang pada malam tahun baru lalu. 

Pihak pemerintah melakukan peninjauan lagi pada hari Selasa, 15 Maret untuk melihat sumber air bersih yang katanya berada tidak jauh dari lokasi tambang. 

Rajaipan mengatakan kalau sumber air itu bersih pihaknya akan membuat pipanisasi untuk memenuhi kebutuhan warga.

Namun jika ternyata airnya kotor, pihaknya akan melakukan rapat lagi untuk menentukan langkah selanjutnya.

Sedangkan fasilitas lain yang rusak karena banjir bandang, seperti jembatan dan tanggul air akan diperbaiki oleh pemerintah secepatnya. 

Rajaipan mengaku pihaknya tidak bisa memastikan apakah banjir yang melanda akibat aktivitas pertambangan, seperti anggapan warga selama ini.

Saat malam tahun baru banjir hampir merata di Toba, termasuk Porsea dan Bonatua Lunasi. Jadi untuk menganalisa semua itu pihaknya harus menyurati pihak provinsi agar menurunkan tim.

Artikel Lainnya  Galon Sekali Pakai, Berdampak Buruk Bagi Kesehatan?

Baca Juga: Warga Bujel Keluhkan Kualitas Air Tanah Mereka Buruk

Rajaipan juga tidak dapat berkomentar banyak terkait dengan adanya tuntutan masyarakat agar aktivitas pertambangan ditutup.

Pertambangan itu mempunyai ijin, pihak Pemkab Toba hanya mengirim surat agar usaha tambang itu benar-benar mematuhi aturan sesuai ijin yang dimiliki. Sedangkan wewenang menutup atau mencabut izin ada di provinsi.

Yang penting dan utama adalah Pemkab Toba harus dapat menjamin bahwa warga mendapatkan air bersih yang cukup, baik untuk minum maupun untuk keperluan sehari-hari lainnya.