Galon Sekali Pakai, Berdampak Buruk Bagi Kesehatan?

Galon Sekali Pakai
Galon Sekali Pakai

Galon sekali pakai – Belum lama ini jagad media sosial tengah ramai dengan perdebatan soal lebih baik mana, antara galon air kemasan sekali pakai atau galon isi ulang. 

Sebagian menganggap galon air sekali pakai lebih aman dan bebas dari bahan berbahaya karena menggunakan bahan Polyethylene terephthalate (PET).

Namun demikian, para ahli menyarankan masyarakat agar sebisa mungkin menghindari konsumsi air kemasan galon sekali pakai. Sebab akan menimbulkan masalah baru, yaitu menambah jumlah sampah plastik. 

Sementara itu, galon air kemasan yang sudah dikenal masyarakat sejak  puluhan tahun yang lalu dianggap lebih ramah lingkungan karena dapat diisi ulang serta ramah lingkungan, yaitu tidak menambah jumlah sampah plastik.

Walaupun, galon isi ulang biasanya menggunakan bahan Bisphenol A (BPA) yang dianggap dapat mengganggu  kesehatan tubuh apabila terkena panas. 

BPA atau bisphenol A, merupakan bahan kimia yang merujuk NHS banyak ditemui dalam produk rumah tangga yang berpotensi mengandung racun.

BPA biasa dimanfaatkan dalam prose pembuatan plastik transparan, kaku, dan bisa digunakan dalam waktu yang lama.

Ahli Kimia Makromolekuler dari Pusat Penelitian Kimia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Ghozali mengonfirmasi bahwa plastik yang terbuat dari BPA dapat menyebabkan efek buruk bagi kesehatan.

Ghozali mengungkapkan bahayanya BPA antara lain terjadinya disfungsi reproduksi pada wanita, peningkatan infertilitas, gangguan siklus menstruasi, menopause dini, sindrom ovarium polikistik, tumorigenesis endometrium, payudara, dan ovarium.

Sementara pada pria dapat berefek penurunan jumlah dan kualitas sperma, penurunan libido, disfungsi ereksi, kesulitan ejakulasi ereksi, diabetes mellitus (DM), dan obesitas.

PET atau Polietilena tereftalat, merupakan resin polimer plastik termoplast dari kelompok poliester.

Berbeda dengan BPA, menurut Ghozali bahan plastik yang mengandung zat ini cenderung lebih aman bagi kesehatan.

Baca Juga: Jarang Diketahui, Simak 5 Manfaat Air untuk Kehidupan..

Merujuk Waste for Change, PET biasanya dipakai untuk mengemas makanan dan minuman, karena mempunyai kemampuan yang baik untuk mencegah oksigen masuk dan mencegah kerusakan produk.

Walaupun dianggap lebih aman, tetapi PET ini tetap mengandung risiko kesehatan.

Jenis plastik yang berasal dari zat ini mengandung antimon trioksida yang bersifat karsinogen, yang dapat menimbulkan terjadinya kanker pada sel-sel tubuh.

Botol plastik PET yang diletakkan dalam temperatur hangat, dalam waktu yang lama, contohnya  di dalam mobil atau ruang penyimpanan tertutup lain, dianggap bisa meningkatkan pelepasan bahan berbahaya.

Baik galon isi ulang maupun galon sekali pakai sama-sama mempunyai resiko dapat mengganggu kesehatan tubuh, sebisa mungkin dihindari saja. Apalagi, galon sekali pakai yang tidak ramah lingkungan.