Atasi Krisis Air Bersih, PUPR Siapkan Inovasi Ini..

Atasi Krisis Air Bersih, PUPR Siapkan Inovasi Ini..
Atasi Krisis Air Bersih, PUPR Siapkan Inovasi Ini..

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PUPR menyiapkan inovasi untuk atasi krisis air akibat perubahan iklim. Langkah ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), bahwa perubahan iklim memerlukan upaya bersama negara-negara di dunia.

Perubahan iklim telah menyebabkan Indonesia menghadapi persoalan bencana air karena badai siklon tropis dan hujan konvektif yang sebelumnya jarang terjadi.

Merespon tantangan persoalan air dan perubahan iklim, Kementerian PUPR melaksanakan sejumlah inovasi pada mitigasi bencana alam dan sistem peringatan banjir dini (flood early warning system). 

Untuk memastikan upaya yang memadai terhadap peringatan dini bencana alam, Kementerian PUPR sudah mempersiapkan gugus tugas untuk menambah kapasitas in take sejumlah bendungan dan membuat pintu tambahan untuk memungkinkan pelepasan air bendungan lebih sehingga ada ruang untuk menyimpan air hujan.

Menteri Basuki mengungkapkan untuk mencapai ketahanan air, pangan dan energi, Kementerian PUPR membangun 61 bendungan di mana 29 di antaranya telah selesai dibangun. Pembangunan 61 bendungan ini dapat menambah air bagi sistem irigrasi premium dari 11 persen menjadi 20 persen.

Kementerian PUPR juga melaksanakan revitalisasi 500 waduk dan danau, merehabilitasi 2 juta hektare sistem irigasi dan membuat 500 hektare sistem irigasi baru.

Selain itu, untuk mengatasi perubahan iklim Pemerintah Indonesia juga memperkuat tanggung jawab untuk menjadikan kota yang lebih layak huni.

Baca Juga: Apa? Kawasan IKN Berpotensi Krisis Air Bersih?

Kementerian PUPR sudah mendirikan fasilitas perlindungan banjir, ruang terbuka hijau dan biru dan mewujudkan kualitas yang lebih baik untuk penyediaan air dan sanitasi.

Kementerian PUPR membuat target akses air minum aman 100 persen dan akses sanitasi layak 90 persen. Melalui target tersebut, diharapkan dapat menurunkan kasus stunting (gagal tumbuh kembang pada balita) dan menurunkan angka kemiskinan secara nasional.

Artikel Lainnya  Kekeringan! Permintaan Air Bersih di Gunung Kidul Meningkat

Baca Juga: Guru Besar: Ini Solusi Atasi Krisis Air Bersih

Menteri Basuki berharap dengan adanya Asia-Pacific Water Summit 2022 yang digelar di Jepang  akan diperoleh ide-ide baru, identifikasi dan inisiatif baru yang dibutuhkan dan mempromosikan aksi kolaboratif bagi kerjasama mengatasi masalah air di skala lokal, nasional dan global dengan lebih baik.