Kekeringan! Permintaan Air Bersih di Gunung Kidul Meningkat

Kekeringan! Permintaan Air Bersih di Gunung Kidul Meningkat
Kekeringan! Permintaan Air Bersih di Gunung Kidul Meningkat
Kekeringan! Permintaan Air Bersih di Gunung Kidul Meningkat
Kekeringan! Permintaan Air Bersih di Gunung Kidul Meningkat

Hampir dipastikan ketika musim kemarau datang, warga di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kekeringan. Akibatnya, permintaan akan air bersih meningkat hingga 2 kali lipat.  

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 1.700 tangki. 

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, tahun ini pihaknya mengalokasikan 2.200 tangki air bersih untuk didistribusikan kepada warga dalam musim kemarau. Saat ini distribusinya sudah lebih separuhnya. Padahal pada 2020 distribusinya hanya 1.000 tangki dari alokasi kapasitas 2.000 tangki. 

“Distribusi tahun ini di luar perkiraan karena tahun lalu hanya 1.000 tangki dan sekarang sudah melebihi,” ungkap Edy. 

Tahun lalu, distribusi air bersih dilakukan mulai bulan Juli sampai dengan Oktober. Saat itu musim kemarau lebih pendek dibandingkan tahun ini. Sedangkan tahun ini mulai awal Juli dan sampai saat ini masih berlangsung. 

Permintaan air bersih banyak diajukan warga dari Kecamatan Ngawen, Semin, Nglipar. Kondisi ini bisa meluas di 15 kecamatan yang lain kecuali di Playen dan Karangmojo yang sudah terbebas dari krisis air bersih.  

Baca Juga : 45 Desa di Semarang Kini Alami Krisis Air Bersih

“Mudah-mudahan hujan segera turun, agar kekurangan air bersih tidak meluas,” katanya.   

Camat Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, sampai saat ini wilayahnya masih membutuhkan distribusi air bersih. Adapun yang terdampak berada di seluruh kelurahan karena terletak di dataran tinggi dan berbatu.  

Artikel Lainnya  Rutin Merendam Wajah dengan Air Dingin Bikin Glowing Loh..