Apakah Jumlah Air di Bumi Akan Berkurang? Ini Jawabannya..

Apakah Jumlah Air di Bumi Akan Berkurang? Ini Jawabannya..
Apakah Jumlah Air di Bumi Akan Berkurang? Ini Jawabannya..

Jumlah Air di Bumi – Air merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup di bumi. Air di bumi jumlahnya sangat banyak. Bahkan, dua per tiga bagian dari bumi terdiri dari air. 

Manusia sama sekali tidak dapat dipisahkan dari air, karena 73 persen dari tubuh manusia itu adalah air. Air dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia dalam segala macam kegiatannya.

Air juga sangat bermanfaat untuk menunjang kebutuhan manusia, seperti keperluan rumah tangga, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya. Keperluan umum, kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, taman kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.

Meskipun digunakan dalam jumlah yang sangat banyak, namun air tidak akan pernah berkurang. Kenapa? Alasannya karena air mengalami sebuah siklus atau perputaran di bumi, yang dikenal sebagai siklus hidrologi.

Apa itu siklus hidrologi? Intinya, siklus ini merupakan perputaran yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi, kemudian kembali lagi ke atmosfer melalui proses evaporasi, kondensasi, presipitasi dan transpirasi.

Siklus hidrologi secara umum dibagi menjadi dua daur, pertama adalah siklus daur pendek, sedangkan yang kedua adalah siklus daur panjang. Berikut rinciannya:

  1. Siklus Hidrologi Pendek

Siklus hidrologi pendek merupakan siklus perputaran air di bumi yang paling sederhana, karena hanya melibatkan beberapa tahapan. Beberapa tahapan dalam siklus hidrologi pendek, yaitu Sinar matahari membuat air menguap.

Penguapan tersebut akan menyebabkan terjadinya kondensasi, yang membentuk awan. Awan yang mengandung uap air kemudian mengalami kejenuhan dan jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.

  1. Siklus Hidrologi Panjang

Siklus hidrologi panjang merupakan proses tahapan yang lebih kompleks di antaranya, matahari menyinari permukaan bumi membuat air mengalami penguapan. Kemudian terjadi evaporasi. Uap air mengalami sublimasi.

Uap air yang telah terbentuk dan mengalami sublimasi berubah bentuknya menjadi awan yang mengandung kristal-kristal es. Awan yang terbentuk kemudian bergerak ke darat, karena tiupan angin.

Kemudian terjadi hujan di atas daratan bumi. Air yang turun di daratan akan mengalir ke sungai dan kembali ke laut, untuk mengulang mengulang siklus hidrologi. Maka dari itu, air di bumi ini tidak akan pernah berkurang. 

Artikel Lainnya  Tempat Wisata Sumber Air Ini Jadi Favorit Wisatawan