Waduh! 200 Keluarga di Klaten Terdampak Krisis Air Bersih

200 Keluarga di Klaten Terdampak Krisis Air Bersih
200 Keluarga di Klaten Terdampak Krisis Air Bersih

Sebanyak 200 keluarga di Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terdampak krisis air bersih karena musim kemarau.

Demi memenuhi kebutuhan air bersih, warga menerima dropping air bersih dari BPBD Klaten. Namun, bantuan itu sepertinya masih kurang, karena warga masih banyak yang membeli air bersih per tangki ukuran 5.000 liter dengan harga Rp. 200.000 hingga Rp. 225.000.

Kepala Desa Jambakan, Jaka Hartono, mengungkapkan bahwa sekitar lima pekan lalu pemerintah desa mengajukan bantuan air bersih ke BPBD Klaten.

Artikel Lainnya  Kemarau, Ribuan Warga Situbondo Terdampak Krisis Air Bersih

Setiap pekan, Desa Jambakan menerima bantuan empat tangki dari BPBD, setiap hari Senin. Dropping air sudah berjalan lima pekan ini. Sisi baiknya kondisi kekeringan tahun ini tidak begitu parah. Yang parah kekeringan pada 2019, dimana setiap rumah membeli air bersih tujuh hingga 10 kali.

Kades Jaka Hartono mengatakan bahwa di Jambakaan ada dua wilayah dukuh yang terdampak kekeringan. Sementara lima dukuh lainnya, tidak mengalami krisis air bersih. Rumah warga di lima dukuh tersebut sudah teraliri air bersih dari PDAM.

Kades Jaka berharap, mudah-mudahan dua atau tiga tahun ke depan jaringan PDAM bisa sampai ke wilayah dukuh yang saat ini menjadi langganan krisis air bersih.

Penjelasan Kades Jaka Hartono seolah menggarisbawahi betapa pentingnya pembangunan jaringan air bersih perpipaan, dimana warga yang sudah mendapat layanan air bersih perpipaan ternyata bisa bebas dari krisis air bersih.

Pemkab Klaten beserta PDAM setempat hendaknya segera mempercepat pembangunan jaringan air bersih di wilayah yang masih mengalami krisis air bersih, tanpa perlu menunggu dua atau tiga tahun ke depan.