Anak-anak di Sumba Tempuh 4 Km Demi Air Bersih

Anak-anak di Sumba Tempuh 4 Km Demi Air Bersih
Anak-anak di Sumba Tempuh 4 Km Demi Air Bersih
Anak-anak di Sumba Tempuh 4 Km Demi Air Bersih
Anak-anak di Sumba Tempuh 4 Km Demi Air Bersih

Krisis air bersih di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur memaksa anak-anak harus berjalan kaki dengan tempuh sejauh 4 Km demi mengambil air bersih.

Gabungan faktor musim kemarau panjang dengan curah hujan rendah dan buruknya infrastruktur air bersih menjadi pangkal penyebab krisis air bersih di Kabupaten Sumba. 

NTT selalu dinobatkan menjadi daerah yang kering dimana setiap tahun selalu dihantui gagal tanam akibat dari kerusakan kantong-kantong air atas ulah manusia.

Cadangan air tanah (CAT) pun semakin berkurang dan air layak konsumsi masih menjadi problem mendasar. Kondisi ini diperparah dengan kerusakan hutan dan lingkungan hidup lain.

Hasil riset Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2016 menyebutkan dari 22 kabupaten Kota di NTT, hanya Kota Kupang dan Kabupaten Malaka yang tidak mengalami kekeringan.

Dalam unggahannya, akun Instagram @flobamorata_repost menggambarkan beberapa anak-anak Sumba Barat yang harus rela bolak-balik sebanyak 20 kali dalam sehari untuk mencari sumber air.

Menurut akun tersebut, seorang anak Sumba Barat bernama Tika yang hidup dan tinggal jauh dari sumber air.

Perjalanannya untuk mencari air bersih bersama kawan-kawanya ditempuh sejauh 4 km dengan berjalan kaki dari pergi hingga pulang.

Terbatasnya jumlah air bersih juga membuat Tika dan adik-adiknya beresiko terkena sakit diare akibat kurangnya sanitasi air di rumah.

Tetapi, Tika dan kawan-kawannya tidak pernah menyerah dan terus melangkah untuk mencari sumber air karena mereka sadar air merupakan sumber kehidupan.

Pemerintah Kabupaten Sumba Barat sepertinya masih melakukan pengelolaan sumber daya air dengan cara konvensional. 

Baca Juga : Warga Sukabumi Terpaksa Masuk Hutan Demi Air Bersih

Artikel Lainnya  Pipanisasi Solusi Atasi Krisis Air Bersih di Indonesia

Sampai saat ini, belum ada perencanaan jangka panjang berkaitan dengan ketersedian air di masa depan secara berkelanjutan.

Bahkan, Pemkab Sumba belum terbesit niat sekalipun untuk bekerja sama dengan pihak swasta dalam membangun aliran pipa untuk menunjang air bersih bagi warganya.

Seolah-olah Pemerintah daerah di sana masih percaya betul dengan akronim lain NTT, Nanti Tuhan Tolong.