Apa yang Membuat Pasokan Air Jakarta Belum 100 Persen?

Apa yang Membuat Pasokan Air Jakarta Belum 100 Persen?
Apa yang Membuat Pasokan Air Jakarta Belum 100 Persen?
Apa yang Membuat Pasokan Air Jakarta Belum 100 Persen?
Apa yang Membuat Pasokan Air Jakarta Belum 100 Persen?

Pemenuhan pasokan air bersih di DKI Jakarta masih belum mencapai 100 persen. Dalam peta cakupan layanan jaringan perpipaan PAM Jaya, dari lima kota administrasi di DKI Jakarta, sejumlah area di Jakarta Utara dan Barat merupakan zona merah. Artinya, area itu belum memiliki akses perpipaan.

Terdapat berbagai faktor kenapa wilayah tersebut tidak mempunyai akses perpipaan. Pihak PAM Jaya menyebut, ketiadaan sumber alternatif air baku menjadi penyebabnya.

“Sampai dengan saat ini kami prioritaskan bagaimana melayani daerah-daerah yang berwarna merah tersebut,” ujar Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang Herwono.

Sampai tahun 2020, cakupan layanan sumber air di DKI Jakarta baru mencapai 65 persen. Sedangkan jumlah pelanggan PAM Jaya hingga Juni 2021 sekitar 907 ribu orang.

PAM sendiri menargetkan layanan mencapai 100 persen pada 2030. Air perpipaan yang mengalir ke Jakarta diketahui kurang lebih 20.725 liter per detik.

Untuk mencapai cakupan layanan 100 persen, masih kurang sekitar 13.000 liter air per detik. Namun, pria yang akrab disapa Bambang ini menyebut, pada 2024 akan ada tambahan volume air sekitar 7.200 liter per detik dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian dan Jatiluhur.

Baca Juga : Jakarta Hingga Pantura Diteror Krisis Air Bersih

Sementara di Kepulauan Seribu, yang tidak ada sumber air permukaan, PAM Jaya pada 2019 membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) SWRO atau Sea Water Reverse Osmosis, dimana air bakunya berasal dari laut.

Artikel Lainnya  Ini yang Terjadi Kalau Kita Dapat Akses Air Bersih Merata