Beberapa negara di dunia saat ini tengah berhadapan dengan satu permasalahan global yang sama, yakni masalah akses air bersih terburuk.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh WHO dan UNICEF pada 2017, lebih dari seperempat populasi dunia, atau sekitar 2,1 miliar orang, tidak mendapatkan akses layak terhadap air bersih.
Laporan PBB juga menyebut, kebutuhan dunia akan air bersih pada 2030 mendatang akan meningkat sebanyak 40 persen lebih banyak.
Hal ini diakibatkan oleh berbagai faktor. Seperti perubahan iklim, perilaku manusia, dan pertumbuhan populasi.
Menilai kelayakan akses air bersih dapat dilihat dari beberapa faktor, yakni, aksesibilitas terhadap air minum, ketersediaan air saat dibutuhkan, dan level kontaminasi.
Beberapa negara dengan akses air bersih terburuk di dunia sebagai berikut:
- Eritrea
Sebuah negara yang terletak di bagian timur laut Afrika dengan jumlah penduduk sekitar 5,5 juta adalah negara dengan akses air bersih terburuk. Secara nasional, warga yang tidak mempunyai akses air bersih tercatat 80,7%.
Sanitasi di negara ini sangat buruk dengan sumber air banyak terkontaminasi oleh sampah rumah tangga dan juga kotoran binatang.
Eritrea menjadi salah satu tujuan utama dari lembaga internasional untuk membantu warganya mendapatkan air bersih dan membangun sanitasi yang layak.
- Papua New Guinea
Papua New Guinea, yang berbatasan dengan wilayah Indonesia juga memiliki persentase penduduk tanpa air bersih tinggi.
Baca Juga : Kolaborasi Jabar-USAID Hasilkan Akses Air Bersih
Terdapat 4,5 juta orang atau 63,4% persen warga terpaksa hidup tanpa akses air bersih, seperti keran publik, sumur, penampungan air hujan, atau saluran air dalam pipa ke permukiman.
