Jumlah Air di Bumi Itu Tetap, Mengapa Terjadi Krisis Air?

Jumlah Air di Bumi Itu Tetap, Mengapa Terjadi Krisis Air?
Jumlah Air di Bumi Itu Tetap, Mengapa Terjadi Krisis Air?
Jumlah Air di Bumi Itu Tetap, Mengapa Terjadi Krisis Air?
Jumlah Air di Bumi Itu Tetap, Mengapa Terjadi Krisis Air?

Banyak dari kita mungkin sering bertanya terkait persediaan air di Bumi itu sebenarnya tetap, tidak berkurang maupun bertambah, tapi mengapa di beberapa wilayah masih sering terjadi krisis air bersih?  

Meskipun ada banyak penelitian yang mengungkapkan kondisi air dewasa ini semakin menipis, tetapi terdapat ilmu sains yang mengatakan mengapa air di bumi itu tetap meski dipakai terus menerus.

Kondisi persediaan air ini harus dilihat dengan kacamata ilmu sains, yaitu hukum kekekalan massa. Temuan ini merupakan gagasan dari Antoine Lavoisier dan juga Mikhail Lomonosov.

Keduanya mengungkapkan bahwa massa zat di dalam sebuah sistem tertutup akan selalu konstan meskipun terjadi banyak proses di dalamnya.

Menurut keduanya, jumlah air akan selalu tetap, namun air bisa berubah bentuk. Mungkin saja menjadi secangkir kopi, es batu, menguap di dalam suhu tinggi maupun tercampur dengan yang lain sehingga menjadi sebuah benda padat.

Pada tingkat yang lebih kecil atau yang tak kasat mata, air sendiri tersusun dari molekul oksigen dan hidrogen yang memiliki ikatan kimia. Maka, 10 gram air akan sama atau setara dengan 10 gram oksigen serta hidrogen penyusunnya.

Jadi, meski berubah wujud komponen dari penyusun air akan tetap sama. Artinya air tersebut masih saja sama.

Baca Juga : Dari Mana Sih Air di Bumi Berasal?

Hanya memang ia membentuk komponen lain. Analoginya sama seperti membuat kue. Meskipun gula sudah dicampurkan, tetapi dalam kue tersebut terdapat gula sejumlah ukuran yang dimasukkan.

Artikel Lainnya  5 Minggu Lebih Warga Bandar Lampung Keluhkan Krisis Air Bersih